Penangkapan Anggota Fatwa MUI oleh Densus, Begini Kata Mantan Kepala BNPT

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 21 November 2021 18:58 WIB
Monitorindoneisa.com - Penangkapan Anggota Komisi Fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia) oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri atas dugaan terlibat tindak pidana terorisme  dalam jaringan Jamaah Islamiyah, kini jadi perbincangan di medsos. Pasalnya, Densus 88 dituding sengaja menyerang institusi MUI, bahkan muncul desakan agar lembaga yang mewadahi ulama dari berbagai ormas itu agar dibubarkan. Menanggapi penangkapan anggota Komisi Fatwa MUI itu, mantan Kepala BNPT Ansyaad Mbai menyampaikan bahwa para teroris memiliki kemampuan menyusup organisasi atau lembaga masyarakat dan negara dengan mudah. "Menyusup ke lembaga-lembaga negara yang strategis. Hari ini kita melihat mereka menyusup ke MUI,” kata Ansyaad dalam acara diskusi virtual Crosschek bertemakan MUI Disusupi JI?, Minggu (21/11/2021). Ansyaad mengapresiasi pernyataan Waketum MUI Anwar Abbas yang menyerahkan sepenuhnya pada penegak hukum terkait kasus yang menjerat salah satu anggota Komisi Fatwa MUI. Namu demikian, Ansyaad menggarisbawahi jangan sampai Densus 88 menyudutkan tiga terduga pelaku terorisme itu. "Tidak usah diartikan bahwa seakan-akan polisi Densus menyasar MUI. Ini perlu kita waspadai, di Medsos ini sekarang gencar seakan-akan ada upaya membenturkan pemerintah dengan ulama khususnya Densus,” katanya. Dia menambahkan BNPT, dan Densus 88 sangat dekat dengan ulama, dan kerap meminta petunjuk dan pertimbangan mereka dalam melakukan aksi penangkapan seseorang yang menjadi terduga teroris atau target operandi. "Mereka (Densus) menganggap para ulama itu mentornya mereka dalam melaksanakan tugas operasional. Bahkan dalam penangkapan tertentu, mereka konsultasi dengan para ulama,” tandasnya. Diberitakan sebelumnya, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap tiga terduga teroris dari kelompok Jamaah Islamiyah (JI) di wilayah Bekasi, Jawa Barat, Kamis(16/11/2021) dini hari. Tiga terduga teroris yang ditangkap yakni Ahmad Zain An Najah, Anung Al Hamat, dan Farid Okbah. Kemudian Ahmad Zain An Najah diketahui sebagai anggota Komisi Fatwa MUI. Tak hanya di MUI dia punya posisi mentereng. Maka dari itu polisi menduga, Ahmad Zain An Najah merupakan Dewan Syuro Jamaah Islamiyah dan Ketua Dewan Syariah LAZ BM Abdurrahma Bin Auf. Usai kejadian itu, MUI menjadi sorotan publik. Bahkan, seruan terkait pembubaran MUI masuk menjadi trending topik di media sosial Twitter.