HNW: Menerima Pancasila sebagai Dasar Negara adalah Keputusan Strategis

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 6 Desember 2021 19:46 WIB
Monitorindonesia.com - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menegaskan kesepakatan menjadikan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan keputusan strategis. “Pancasila digali dari kearifan lokal milik bangsa Indonesia. Bukan diambil dari tempat lain untuk dipaksakan menjadi dasar dan ideologi bangsa. Sehingga Pancasila sesuai dan bisa diterima di semua wilayah Indonesia,” tandas HNW. Dia berkata, mengambil sumber dari tempat lain untuk dijadikan sebagai dasar dan ideologi negara, bisa menjadi bom waktu. Seperti terjadi di negara Uni Soviet, memaksakan komunisme sebagai dasar dan ideologi. Akibatnya saat negara melakukan restrukturisasi melalui kebijakan Glasnot dan Perestroika, pada 1991 Soviet malah terpecah jadi beberapa negara. Sementara Soviet hilang dari peta dunia. "Di manapun negara, kalau ideologinya tidak tumbuh dari dalam masyarakatnya sendiri, niscaya menimbulkan bahaya di belakang hari. Karena itu beruntung kita memiliki Pancasila yang sudah disepakati dari dulu oleh para bapak bangsa," kata Hidayat saat Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bekerja sama dengan Yayasan Majelis Keluarga Sakinah, Johar Jakarta Pusat, Minggu (5/12/2021). Pancasila, kata Hidayat, terbukti mampu menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia. Karena itu ia mengajak segenap bangsa menjaga dan mempertahankan Pancasila agar tidak tergantikan oleh ideologi-ideologi lain. "Semua warga Indonesia berhak ikut Sosialisasi Empat Pilar MPR yang sering bekerja sama dengan siapapun untuk melaksanakan sosialisasi, baik LSM, parpol, lembaga pendidikan, jamaah pengajian hingga ormas," kata Hidayat. Selain diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, empat pilar, menurut Hidayat  juga bisa digunakan untuk meluruskan masalah yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam kehidupan sosial masyarakat, maupun berbangsa dan bernegara.