DPR Ingatkan Pemerintah soal Rencana Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Ukraina

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 7 April 2022 16:45 WIB
Jakarta, MI - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Demokrat (PD) Rizki Natakusumah memberikan sejumlah catatan terkait rencana pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Ukraina. "Kami memahami wacana tersebut karena memang sekarang rakyat Ukraina dirundung kesulitan dalam mengakses kebutuhan harian mereka. Kami juga berharap bahwa negara lain turut serta memberikan bantuan kemanusiaan kepada mereka yang terkena dampak konflik secara langsung," kata Rizki Natakusumah kepada wartawan, Kamis (7/4). Namun, dia mewanti-wanti pemerintah RI juga mempertimbangkan aspek keamanan saat bertugas di wilayah konflik tersebut. Lantas, menurut dia, jatuhnya korban jiwa dapat dihindari. "Catatan kami adalah bahwa pengiriman tersebut juga harus mempertimbangkan aspek keamanan sehingga tidak menimbulkan korban jiwa atau masalah lain," ujarnya. Dia menggarisbawahi situasi kesulitan juga terjadi di dalam negeri. Dia menyoroti tarif BBM yang naik dan mahalnya harga bahan pokok. "Hal lain yang tak kalah penting adalah prinsip 'charity begins at home'. Faktanya rakyat kita juga tengah dirundung kesulitan dalam memenuhi kebutuhan harian, mulai dari BBM mahal hingga harga bahan pokok yang melambung," ujar politikus Partai Demokrat itu. Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia sedang mempertimbangkan untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Ukraina, yang saat ini masih dilanda konlfik akibat serangan pasukan Rusia. Tindakan ini merupakan respons atas permintaan yang diajukan Ukraina ke berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. "Jadi beberapa kali Ukraina sudah meminta kita untuk memberikan bantuan kemanusiaan, terutama dalam bentuk pangan," jelas Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (6/4). Menurut Menlu, kebutuhan pangan di Ukraina semakin meningkat karena persediaan makanan mereka terus menipis. Sementara perang yang terjadi telah menyebabkan 4,2 juta orang mengungsi keluar Ukraina, dan 6,5 juta menjadi pengungsi domestik. "Pada saat terjadi krisis kemanusiaan maka Indonesia berusaha untuk berkontribusi, hal yang sama kita lakukan di Myanmar, di Palestina sudah pasti, di Afganistan, terus kemudian sekarang ada di Ukraina," ucap Retno. Menlu juga menjelaskan bagaimana sikap Indonesia mengenai konflik ini. Sebab Ukraina dan Rusia memiliki hubungan yang dekat dengan Indonesia. (La Aswan)

Topik:

Ukraina