Teddy Gusnaidi Sebut UAS Tak Dideportasi oleh Singapura, Tapi....

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 17 Mei 2022 17:54 WIB
Jakarta, MI - Kabar tak mengenakan datang dari Ustadz Abu Somad atau biasa dikenal dengan UAS yang diduga di cekal oleh pihak pemerintah Singapura makin hangat diperbincangkan. Salah satu pegiat media sosial, Teddy Gusnaidi pun ikut angkat suara terkait pencekalan Ustaz Abdul Somad (UAS) oleh Pemerintah Singapura itu. Ia menegaskan, pernyataan terbaru Dubes RI untuk Singapura, bahwa UAS bukan dideportasi tapi dilarang masuk atau berkunjung ke Singapura. “Seorang Penceramah asal Indonesia, dilarang masuk ke negara singapura, dengan alasan tidak memenuhi kriteria untuk berkunjung ke singapura, bukan dideportasi seperti yang beredar. Dubes RI untuk singapura sudah meminta penjelasan lebih lanjut, tapi mereka menolak untuk menjelaskannya,” tulisnya di akun Twitter @TeddGus, Selasa (17/5). Ia menjelaskan, Pemerintah Indonesia bisa meminta penjelasan Singapura soal pencekalan yang dilakukan. “Apakah Indonesia boleh mempertanyakan alasannya? Tentu saja boleh, tapi Indonesia tidak punya kewenangan memaksa, karena pemerintah Singapura tdk melarang WNI masuk ke wilayah mereka, tapi melarang org asing masuk sesuai dgn kriteria yg mereka buat. Jelas ini 2 hal yg berbeda,” jelas Teddy Gusnaidi. “Jadi misalnya ada Warga Negara Malaysia dgn kriteria yg dilarang, maka orang tsb tidak boleh masuk ke Negara Singapura. Begitu pula dgn Warga negara lain, yg kriterianya tidak masuk sesuai dgn kriteria singapura, maka orang tsb tentu tidak boleh masuk. Jadi bukan hanya WNI,” sambungnya. Teddy Gusnaidi mengungkapkan pemerintah Indonesia melalui pihak imigrasi tidak pernah mengeluarkan surat cekal atas nama UAS. Sebab, selama ini aktivis dakwah itu dianggap tidak bermasalah bagi Indonesia. Berbeda dengan pihak Singapura "Pihak imigrasi Indonesia tidak pernah mengeluarkan surat Cekal terhadap Penceramah tersebut, artinya aktivitas penceramah tersebut dinilai tidak bermasalah di negara ini, tapi bisa jadi dinilai berbeda oleh negara lain, dan itu kewenangan mereka yang tidak bisa kita campuri,” ungkapnya. Tak hanya Singapura, beberapa negara juga memberlakukan pencekalan terhadap beberapa tokoh. Baik itu tokoh politik, agama atau organisasi tertentu. “Bukan hanya singapura yang melarang penceramah tersebut untuk datang ke negara mereka, tapi ada beberapa negara termasuk di negara eropa. Setiap negara punya kebijakan masing-masing dan itu wajib dihormati, karena yang dilarang itu kriteria orang, bukan orang Indonesianya,” katanya. Karena itu, Teddy Gusnaidi meminta masyarakat bijak melihat peristiwa pencekalan UAS itu. “Jadi jgn sampai salah menilai & akhirnya memprovokasi utk memaki2 mrk, karena negara singapura sama seperti negara ini, memiliki kedaulatan tersendiri yg negara lain hrs hormati. Jika kita ganggu kedaulatan negara lain, maka negara lain berhak mengganggu kedaulatan kita,” pungkasnya. La Aswan

Topik:

UAS