Deportasi UAS, DPR Desak Singapura Minta Maaf

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 18 Mei 2022 15:15 WIB
Jakarta, MI - Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay menilai sikap Pemerintah Singapura yang mendeportasi Ustadz Abdul Somad (UAS) sangat rawan menimbulkan gesekan antara Pemerintah Indonesia dengan Singapura itu sendiri. Saleh juga meminta dengan tegas agar pemerintah Singapura minta maaf dan pemerintah Indonesia juga harus pertanyakan apa maksud dan tujuan menolak UAS itu masuk ke Negaranya. “Pemerintah Singapura harus minta maaf. UAS adalah tokoh yang disegani di Indonesia, Karena masalah ini sensitif, pemerintah Indonesia pun diminta untuk mempertanyakan tindakan Singapore tersebut,” kata Saleh kepada wartawan, Rabu (18/5). Menurut Politikus dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) ini jangan sampai perihal masalah UAS tersebut ada kesan bahwa masyarakat Indonesia disepelekan oleh Singapura. “Jangan sampai ada kesan bahwa orang Indonesia disepelekan, dikecilkan, dan diperlakukan tidak baik,” ucapnya. Karena itu, politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu meminta pemerintah Singapura harus memberikan penjelasan secara terbuka. “Kejadian ini sangat disayangkan dan akan menimbulkan rasa tidak adil di hati warga Indonesia,” tutur Saleh. Sebagai informasi, UAS dan anak istri beserta rombongannya dideportasi dari Singapura pada Senin 16 Mei 2022 kemarin. Hal tersebut disampaikan langsung UAS melalui instagram pribadinya. Dalam unggahannya, UAS dideportasi dari Singapura dan menyebut dirinya diasingkan dalam ruangan 1×2 meter layaknya penjara. (La Aswan)

Topik:

UAS