Demokrat Nilai Penjajakan Koalisi PKB dan Gerindra Ibarat Pasangan Dipaksa Menikah

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 19 Juni 2022 19:20 WIB
Jakarta, MI - Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Andi Arief menganggap penjajakan koalisi antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Gerindra ibarat pasangan dipaksa menikah. "Kami menghargai itu, ibarat anak gadis, mungkin dipaksa menikah oleh orang tuanya," kata Andi, Minggu (19/6). Andi tidak menjelaskan lebih rinci siapa pihak yang memaksa keduanya menikah atau berkoalisi. Pun, dia tak menjelaskan konteks argumennya soal pernikahan paksa PKB-Gerindra. Demokrat, kata Andi, akan memperjelas penjajakan koalisi antara PKB dan PKS ke depannya. Dalam waktu dekat akan ada pertemuan untuk membahas itu. "Apakah masih perlu bertemu setelah pertemuan Prabowo dengan Cak Imin, saya kira tetap menjaga komunikasi minimal," ujarnya. "Mungkin PKB ada strategi sendiri soal pilpres," imbuhnya. Sebelumnya, Partai Gerindra dan PKB sepakat bekerja sama untuk menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Tak terbatas kedua partai, Gerindra dan PKB juga membuka pintu kerja sama dengan partai politik (Parpol) lain. Sementara itu, Demokrat juga tengah menjajaki koalisi dengan PKS dan PKB untuk bekerja sama di Pilpres 2024 mendatang. Koalisi tiga partai ini diklaim akan segera diumumkan dalam waktu dekat.

Topik:

koalisi 2024
Berita Terkait