Aksi Walk Out PKS Tolak Kenaikan Harga BBM Jadi Momentum Panggung Politik

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 8 September 2022 22:32 WIB
Jakarta, MI - Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin, menilai aksi walk out Fraksi PKS dengan menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) saat rapat paripurna DPR kemarin, bagus-bagus saja selagi karena kepentingan rakyat Indonesia. "Saya menganggap bagus-bagus saja, terlepas dari hal lain sebagainya. Tapi itulah keputusan partai politik untuk membela kepentingan publik atau kepentingan rakyat," ucapnya saat dihubungi Monitorindonesia, kamis (8/9). Dengan cara itu, menurut Ujang, PKS mendapatkan perhatian publik agar betul-betul seolah menolak kenaikan BBM. Jika mengingat pada waktu itu, tambah Ujang, PKS pernah mendukung waktu bergabung di kabinet, jadi memang ini momentum PKS untuk mendapatkan panggung politiknya serta untuk mendapatkan elektoral dan itu menjadi keputusan yang bagus mejelang pemilu 2024 mendatang. "Itulah fakta politik bahwa PKS tetap berada dengan masyarakat untuk menolak kenaikan harga BBM sehingga mereka keluar dari paripurna tersebut," ungkapnya. Ujang juga menegaskan bahwa selama partai-partai politik itu bekerja untuk kepentingan rakyat, tetap didukung. Namun itu, selalu tergantung partainya juga. "Saya melihat ini sebuah hal positif saja dan ini ternilai jangan sampai hanya kepentingan PKS saja belum tentu buat kepentingan masyarakat," tutupnya. [Rivaldi]