Arahan Presiden Jokowi di Depan Airlangga Isyaratkan Dukungan pada KIB di Pilpres 2024

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 25 Oktober 2022 19:17 WIB
Jakarta, MI - Sejumlah pengamat menilai sambutan Presiden Jokowi pada acara peringatan hari jadi Partai Golkar ke-58 baru-baru ini mengisyaratkan kedekatannya dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dimotori oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. CEO & Founder Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai pernyataan Presiden Jokowi yang memuji sosok Airlangga sebagai pemimpin yang memiliki jam terbang tinggi pada acara itu memiliki makna tersendiri. Menurut Pangi, pernyataan itu membuka peluang sosok Airlangga sebagai cawapres pada Pilpres 2024, karena sosok tersebut dibutuhkan oleh Indonesia untuk menghadapi kondisi ekonomi global saat ini. "Pemimpin ke depan ini harus kita pilih yang memiliki jam terbang yang tinggi. Salah satu yang saya lihat seperti Bapak Airlangga Hartarto," kata Jokowi di Jakarta, pada Jumat (21/10) lalu. Pangi mengatakan Airlangga paling berberpeluang untuk calon wakil presiden karena beliau punya partai yang bukan sembarang partai. Golkar adalah partai yang cukup potensial sehingga kansnya bagus dan mesinnya juga bagus," kata Pangi, Selasa (25/10) Menurut Pangi, Golkar akan merugi jika tidak mengajukan nama Airlangga dalam kontestasi 2024. Dengan munculnya nama kader Golkar dalam pilpres, Golkar juga berkesempatan mendapatkan tambahan dukungan elektoral. Karena itu sangat disayangkan kalau Golkar nanti tidak ikut kontestasi ini. "Baik sebagai capres maupun cawapres, nama Airlangga akan bagus dan akan bagus pula buat Golkar," katanya. Selain itu, menurut Pangi, pernyataan Jokowi juga menyiratkan pesan agar Golkar tidak gegabah dalam menentukan langkah politik. Artinya, Golkar diminta menunggu dan mengikuti arahan dari Jokowi. Pangi menyebut beberapa frasa penyataan Jokowi sebelumnya yang bisa dimaknai sebagai pesan politik pada Golkar yakni ojo kesusu (jangan terburu-buru) dan ojo sembrono (jangan ceroboh). Itu bisa kita pahami maknanya tunggu perintah, arahan beliau, tandasnya. Oleh sebab itu, keputusan akhir nantinya akan muncul dari Jokowi dan Megawati Soekarnoputri terkait nama pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden. Akan tetapi siapa capresnya, Pangi tak mau berspekulasi. Sementara itu, pengamat politik Citra Institute, Yusa Farchan mengatakan KIB memiliki program yang akan melanjutkan arah dan kebijakan Presiden Joko Widodo. Hal itu menjadi pembeda dengan koalisi maupun capres lain yang sudah diumumkan. Yang menarik, kita melihat ada suasana persahabatan yang hangat antara presiden dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga. Apalagi KIB dengan tegas mengatakan akan melanjutkan program pemerintahan Jokowi, ujarnya. “Kita komit melanjutkan pembangunan Bapak Presiden Joko Widodo? Sanggup? Alhamdulillah,” ujar Airlangga. Komunikasi politik ini dinilai makin menegaskan bahwa KIB berada dibawah bayang-bayang Presiden Jokowi sebagai salah satu sosok penentu dalam kontestasi politik nasional, ujarnya. Sikap koalisi tersebut dinilai berbeda dengan capres lain seperti Anies Baswedan dan Prabowo Subianto, yang sekedar mengikrarkan diri, tapi belum ada program. Dengan begitu KIB tidak hanya mendapatkan, tetapi juga dapat  dukungan dari Presiden Jokowi.