Jokowi Disindir Soal Relawan Nusantara Bersatu, Pratikno Jadi Pusing!

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 28 November 2022 23:09 WIB
Jakarta, MI - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno mengaku pusing saat merespons sindiran PDIP terkait acara deklarasi kelompok Relawan Nusantara Bersatu di Stadion GBK pihak baru-baru ini. "Aduh, pusing lagi aku nih," kata Pratikno di kompleks parlemen usai mengantar Surat Presiden (Surpres) calon Panglima TNI, Senin (28/11). Pratikno tampak irit bicara saat ditanya soal acara deklarasi oleh relawan Nusantara Bersatu itu. Akan tetapi, Pratikno menyebut Jokowi hadir karena memenuhi undangan. Namun enggan diungkapkan sosok yang telah mengundang Presiden. Pratikno menambhkan, bahwa Presiden Jokowi saat ini masih fokus memimpin roda pemerintahan. Terutama menangani pada korban bencana akibat gempa di Cianjur, Jawa Barat. "Apalagi sekarang ini penanganan gempa Cianjur juga membutuhkan penanganan yang sangat ekstra. Tadi kita rapat mengenai IKN, terus kemudian tindak lanjut G20 yang juga butuh pengawalan yang sangat ketat," katanya menambahkan.. Sebelumnya, elit PDIP sempat melayangkan sindiran keras kepada kelompok relawan yang menghadirkan Jokowi di acara yang digelar pada Sabtu (26/11) di GBK. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai gerakan relawan yang mengatasnamakan diri Gerakan Nusantara Bersatu itu hanya ingin mengambil keuntungan tanpa melihat dampaknya bagi Presiden. Menurut Hasto, relawan Nusantara Bersatu telah mencederai citra Jokowi sebagai pemimpin yang dipertimbangkan di kancah dunia. "Akibatnya kehebatan kepemimpinan Presiden Jokowi di acara G20 yang membanggakan di dunia, dan rakyat Indonesia, lalu dikerdilkan hanya urusan gegap gempita di GBK," kata Hasto dalam keterangannya, Minggu (27/11). Acara tersebut juga sempat jadi sorotan usai pernyataan Benny Rhamdani selalu elite kelompok relawan meminta izin kepada Jokowi untuk berperang melawan para musuh politik. Hal itu disampaikan Benny langsung di hadapan Presiden. Dalam video yang beredar,  terdapat percakapan antara pria yang diduga Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Ramdhani dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi tersebar luas di media sosial. Video itu menampilkan semangat yang menggebu dari Benny untuk meminta restu dari Jokowi supaya bisa tempur lapangan dengan lawan politik Jokowi. “Kita ini pemenang di Pilpres Pak, kita ini besar. Tapi serangan lawan ini masih terus, sarannya adalah amplifikasi program-program keberhasilan Bapak. Kedua, kita gemas Pak ingin melawan mereka. Kalau mau tempur lapangan kita lebih banyak,” kata Benny dalam potongan video tersebut, dikutip Monitor Indonesia, Senin (28/11). “Kalau Bapak tidak mengizinkan untuk tempur lapangan melawan mereka, maka penegakan hukum yang harus (ditegakkan)” sambungnya. Minta dipidanakan: Pernyataan Benny dijawab Jokowi dengan ucapan, “contohnya?” Benny menerangkan bahwa penegakkan hukum bisa dilakukan melalui memidana mereka yang memfitnah Jokowi, mengadu domba antarumat, dan menyebarkan kabar bohong. “Penegakan hukum ini yang harus dilakukan, karena ketika tidak, kita hilang kesabaran ya sudah kita yang akan melawan di lapangan,” pungkasnya. #Relawan Nusantara Bersatu#Relawan Nusantara Bersatu