Soal Potensi Perpanjangan Masa Jabatan Presiden, Ujang: Bisa Terjadi People Power

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 6 Januari 2023 15:27 WIB
Jakarta, MI- Pengamat Politik Ujang Komarudin mewanti-wanti agar rezim pemerintahan Jokowi untuk tidak bermanuver mencari celah guna melanggengkan kekuasaannya. Hal tersebut disampaikan Ujang menanggapi pernyataan Politikus PPP Romahurmuziy alias Romi yang saat ditanya wartawan perihal kesiapan dirinya maju dalam pemilu 2024. "Soal perpanjangan masa jabatan presiden, itu biasa saja bagian dari skenario Jokowi, tapi rakyat akan marah. Dan ini bahaya. Jika rakyat marah, bisa ribut atau chaos," tandas Direktur Eksekutif Indonesian Political Review (IPR) kepada wartawan, Jumat (06/01/2023). Ujang juga mengingatkan agar Pemerintahan Jokowi tidak berlebihan dalam menjalankan kekuasaannya. "Jangan merasa kuat, padahal lemah. Bisa saja rakyat dan mahasiswa akan bergerak melawan pemerintah yang dianggap sedang menjalankan pemerintahannya seenaknya sendiri," tegasnya. Ujang mengaku khawatir jika pemerintah Jokowi terus memaksakan kehendaknya untuk berkuasa maka akan timbul ekses sosial yang penuh resiko "Dan jika diperpanjang, bisa saja akan menghadirkan people power," tandas Akademisi Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) itu. Ujang juga menyoroti kans politikus PPP, Romahurmuziy maju pada pemilu 2024. Menurutnya, pintu tersebut sudah tidak bisa ditempuh Romahurmuziy. "Romi itu gak bisa maju jadi caleg di 2024, karena dia mantan napi korupsi. Sudah ada keputusan MK, bahwa mantan napi korupsi, kalau mau nyaleg, harus ada jeda lima tahun dulu. Artinya dia baru bisa nyaleg di Pemilu 2029 yang akan datang," jelas Ujang. Sebelumnya, dikutip dari lawjustice.co, ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy mempertanyakan agenda pelaksanaan pemilu 2024 saat ditanya soal niatnya berkontestasi tahun depan usai kembali aktif di politik. "Memang pemilunya jadi tahun 2024?" kata Romi sambil terkekeh di kantor pusat PPP, Jakarta Pusat, Kamis (5/1).

Topik:

People power