Ijtima Ulama Minta PKB Putuskan Capres-Cawapres Sebelum Bulan Puasa, Dasco: Tunggu Respons Prabowo dan Cak Imin

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 16 Januari 2023 19:37 WIB
Jakarta, MI- Partai Gerindra mengapresiasi hasil ijtima ulama Nusantara yang digelar Dewan Syuro PKB pada 13-14 Januari 2023. Salah satu hasil dari ijtima ulama nusantara tersebut adalah meminta agar pengumuman calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dilakukan sebelum bulan ramadhan 2023. “Kami pikir hasil ijtima ulama yang di PKB itu kan adalah untuk memperkuat internal PKB. Jadi apapun hasilnya itu kami apresiasi,” ujar Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Senin,(16/1/2023). Dasco menegaskan, keputusan-keputusan yang dihasilkan dari ijtima ulama PKB akan menjadi pertimbangan dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. “Tentunya apapun keputusan-keputusan atau tuntutan yang diminta oleh ulama-ulama yang ada itu tentunya akan menjadi pertimbangan dua orang, yaitu Pak Prabowo dan Pak Muhaimin yang memang sudah melakukan kerja politik dengan menandatangani perjanjian kerja sama, di mana capres-cawapres akan ditentukan bersama,” tandas Dasco. Dasco pun meminta semua pihak menunggu respons dari Prabowo dan juga Cak Imin terkait dengan urusan capres-cawapres termasuk ijtima ulama. Dasco menyebut, pekan depan kantor sekber Gerindra dan PKB akan diresmikan. “Sehingga, kita akan tunggu saja nanti. Kebetulan minggu depan kami akan meresmikan Sekber Gerindra-PKB pada tanggal, hari Senin tanggal 23 Januari 2023,” tandas Dasco. Diketahui, hasil Ijtima Ulama Nusantara mendorong agar PKB segera menentukan calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres) untuk Pilpres tahun 2024 paling lambat pada Maret 2023 atau sebelum puasa Ramadhan. Pasangan capres dan cawapres ini harus segera diputuskan mengingat para kyai dan ulama akan menjadi juru kampanye (jurkam) untuk Pilpres tahun 2024. Dengan demikian, PKB akan melakukan komunikasi-komunikasi publik melalui para kiai. Komunikasi ini tidak hanya menyasar masyarakat Nahdlatul Ulama (NU), namun menyasar publik dan masuk ke ruang-ruang masyarakat secara umum. Bahkan, PKB tengah merumuskan cara komunikasi dan berkampanye yang tepat agar sesuai dengan generasi milenial.

Topik:

pkb