Persoalkan Harga Tiket Kereta Api Mahal, Komisi VI DPR: KAI Jangan Ongkang-Ongkang Kaki

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 13 Februari 2023 20:29 WIB
Jakarta, MI- Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Aimah Nurul Anam mempertanyakan mahalnya harga tiket kereta api daripada tiket pesawat. Padahal, kata dia, kereta api adalah transportasi kebanggaan yang bisa diakses oleh seluruh kalangan rakyat. "Saya langsung cek betul tidak (harga tiketnya mahal). Maka sebelum Raker (rapat kerja) ini saya coba cek. Harga tiket pesawat di tanggal 12 Februari kemarin, dari Surabaya ke Jakarta pesawat Super Air Jet dan Lion Air Rp590 ribu dan Rp500 ribu, harga KAI Argo Bromo Anggrek, dan yang lainnya, tapi saya bilang yang paling rendah aja Argo Bromo Anggrek itu harganya Rp755 ribu," ungkap Politikus PDIP itu dalam Raker Komisi VI DPR dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (13/2/23). Padahal, tegas Mufti, KAI merupakan transportasi terbanyak menyerap solar BBM subsidi. Namun, sudah diberi previllage luar bisa oleh negara, tetapi tidak memberi kemudahan pada rakyat. "Saya lantas berpikir apakah di industri penerbangan kita begitu kompetitif sehingga harganya terjangkau dan di kereta api tidak ada persaingan sehingga mereka (kereta api) ongkang-ongkang kaki begitu saja," sindir dia. Dirinya lantas menyayangkan PT Kereta Api Indonesia (Persero) tidak memikirkan masyarakat kecil. Ia mengingatkan, semangat didirikannya kereta api ialah bisa memberikan akses transportasi yang mudah dan murah kepada rakyat. "Harapan kami, kami (Komisi VI DPR) disini tidak bisa menekan KAI, Presiden pun tidak bisa, yang bisa adalah Menteri BUMN sebagai pembina sebagai pemilik dari kereta api Indonesia," pungkasnya.

Topik:

Tiket kereta
Berita Terkait