Merasa Statusnya Digantung, Zulfan Lindan Pilih Mundur dari NasDem

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 23 Maret 2023 20:48 WIB
Jakarta, MI- Politikus senior Zulfan Lindan menyatakan mundur atau keluar dari Partai NasDem. Keputusan itu ia ambil karena merasa sudah tidak nyaman dengan keputusan internal. "Setelah 3 Oktober, NasDem mendeklarasikan Anies sebagai calon presiden. Kemudian, saya waktu itu (menyatakan) Anies antitesanya Jokowi," kata Zulfan kepada wartawan, Kamis (23/3/2023). Akibat pernyataan itu NasDem merasa terganggu dengan keberadaan Zulfan. Beberapa hari kemudian bahkan dikeluarkan keputusan jika Zulfan dinonaktifkan dari pengurus DPP Partai NasDem. "DPP NasDem itu merasa terganggu dengan statement saya itu. Sehingga dua hari setelah saya keluarkan statement itu maka dikeluarkan surat seolah-olah saya diberhentikan dari pengurus DPP Partai NasDem," ungkapnya. Setelah kejadian itu, Zulfan Lindan kemudian memberikan klarifikasi dan kritik kepada NasDem atas keputusan tersebut. Namun, muncul hubungan saling tak nyaman Zulfan dengan partai besutan Surya Paloh itu. "Setelah itu kan saya melihat juga, tampak walaupun saya merasa tidak ada kesulitan berkomunikasi dengan kawan-kawan di DPP NasDem. Tapi bahwa sama-sama nggak nyaman, mereka nggak nyaman, saya enggak nyaman," katanya. Lebih lanjut Zulfan menegaskan, tak ada konflik dengan NasDem. Dia hanya merasa kedudukannya di NasDem digantung. Atas hal tersebut, Zulfan akhirnya memutuskan mundur dari Partai NasDem. "Tak ada konflik apa-apa, nggak ada. Akhirnya ya saya mengambil kesimpulan, daripada ngambang nggak jelas ya kan. Saya ambil keputusan mundur saja lah," pungkasnya.
Berita Terkait