Aura Jokowi Pindah ke Prabowo, Pengamat: Kepala BIN Offside

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 25 Maret 2023 00:11 WIB
Jakarta, MI- Pengamat militer Khairul Fahmi menilai, pernyataan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan yang menyebut bahwa aura Presiden Joko Widodo sebagian berpindah ke Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto terlalu berlebihan. Pasalnya, ucapan BG itu seolah mengisyaratkan dukungan ke kandidat calon presiden (capres). Karenanya, BG harus hati-hati dalam mengeluarkan statement. "Saya kira Pak Budi Gunawan mestinya lebih berhati-hati dan memahami bahwa dirinya tidak memiliki keharusan untuk ikut angkat bicara terkait isu tersebut," kata Fahmi, saat dikonfirmasi, Jumat (24/3/23). Fahmi menjelaskan, wewenang BIN diatur dalam UU No. 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara, serta Perpres Nomor 90 Tahun 2012 tentang Badan Intelijen Negara sebagaimana telah diubah dua kali. Terakhir dengan Perpres Nomor 79 Tahun 2020. "Jika disampaikan dalam kapasitasnya sebagai Kepala BIN, menurut saya pernyataan itu sebenarnya sudah offside ya. Sudah di luar koridor tugas," kata dia. Fahmi memahami bahwa sebagai Kepala BIN, BG memang mempunyai tanggung jawab untuk ikut memantau beragam isu yang berkaitan dengan dinamika politik, ekonomi, sosial budaya, bahkan pertahanan dan keamanan. Namun, tegas dia, semua produknya hanya wajib disampaikan kepada Presiden. Bukan untuk menjadi pernyataan publik. "Karena kliennya BIN itu presiden, bukan publik. Kalaupun BIN harus ikut bicara di hadapan publik, itu mestinya ya terkait hal-hal yang bersifat migitasi maupun peringatan dini," tandasnya. Kendati ucapan BG tak bisa serta-merta disimpulkan sebagai bentuk dukungan BIN terhadap Prabowo. "Saya lebih melihat pernyataan itu sebagai bentuk kegenitan untuk terlibat dalam isu yang sedang banyak diperbincangkan, termasuk oleh sejumlah pejabat lain dalam pemerintahan," ungkapnya. Namun, lanjut Co-founder Institute for Security and Strategic Studies atau ISESS ini, sulit untuk tidak mengaitkan pernyataan BG dengan perannya sebagai bagian dari komunitas intelijen yang memiliki kapasitas untuk melakukan upaya propaganda, penggalangan, pembentukan persepsi hingga kontraintelijen. Adapun persoalan ini bermula dari ucapan Kepala BIN Budi Gunawan di acara peresmian Papua Youth Creative Hub di Jayapura, Papua, Selasa (21/3/23). Kegiatan itu dihadiri oleh sejumlah pejabat seperti Presiden Jokowi hingga Menhan Prabowo. Dalam sambutannya, BG menyapa para pejabat yang hadir, tak terkecuali Prabowo. Dia menyinggung kebersamaan Menteri Pertahanan itu dengan kepala negara akhir-akhir ini. "Yang saya hormati para menteri Kabinet Indonesia Maju, Bapak Menteri Pertahanan, Bapak Prabowo Subianto. Kita semua mengamati akhir-akhir ini Bapak Prabowo sering berpergian bersama Bapak Presiden Jokowi," kata BG. "Beberapa kali Pak Prabowo juga menyatakan bahwa Pak Jokowi adalah gurunya, guru Beliau," kata dia.
Berita Terkait