PKB Sebut Koalisi Besar KIB-KIR Akan Kesulitan Tentukan Capres-Cawapres

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 4 April 2023 21:17 WIB
Jakarta, MI- Wacana penggabungan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) serta Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) menjadi Koalisi Besar menguat pasca pertemuan lima ketua umum parpol pendukung pemerintah, kemarin. Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sinyal merestui terbentuknya Koalisi Besar yang terdiri dari Partai Golkar, PAN, PPP, Gerindra dan PKB ini. Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan, ada sejumlah tantangan terbesar jika Koalisi Besar terbentuk, yakni sulit dalam memutuskan pasangan capres-cawapres yang akan diusung di Pilpres 2024. Menurutnya, saat ini saja koalisi-koalisi yang sudah terbentuk masih kesulitan untuk menentukan pasangan capres-cawapres 2024. "Penggabungan menjadi Koalisi Besar, apakah tidak rumit? Saya melihatnya masih rumit," kata Gus Jazil kepada wartawan di Jakarta, Senin (3/4/2023). Dari koalisi yang ada, kata Gus Jazil, belum ada satupun yang sudah final memutuskan pasangan capres-cawapres untuk Pilpres 2024. Ia mengutarakan, KIB hingga kini belum memutuskan pasangan capres-cawapres dan rencana akan diputuskan menjelang pendaftaran pasangan capres-cawapres. Begitu pula dengan KIR yang menyerahkan penentuan pasangan capres-cawapres kepada Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar. Sementara Koalisi Perubahan yang digagas Partai NasDem, Demokrat dan PKS baru menyepakati bakal capres, yakni Anies Baswedan. Sedangkan PDIP meskipun tokoh dengan elektabilitas capres tertinggi saat ini adalah kader banteng, Ganjar Pranowo, tetap masih menunggu keputusan dari Ketum Megawati Soekarnoputri. "Faktanya dari realitas yang ada ini, belum mampu memutuskan siapa calon presiden dan calon wakil presidennya baik KIR, KIB dan koalisi Perubahan. Kerumitannya ada di situ," pungkasnya.
Berita Terkait