Pembentukan Koalisi Besar Manuver Politik Jokowi

Akbar Budi Prasetia
Akbar Budi Prasetia
Diperbarui 16 April 2023 11:43 WIB
Jakarta, MI - Pembentukan Koalisi Besar disinyalir atas restu Presiden Jokowi. Pembentukan Koalisi Besar ini juga sebagai upaya untuk menekan PDIP untuk bisa bergabung. Hal itu sebagaimana disampaikan Direktur Eksekutif Citra Institute, Yusak Farchan saat diwawancarai Monitor Indonesia, Minggu (16/4). "Pembentukan Koalisi besar bisa kita tafsirkan sebagai manuver politik Jokowi untuk menarik sekaligus menekan PDIP agar bergabung dengan kekuatan besar," terangnya. Yusak mengatakan, jika PDIP bergabung dengan Koalisi Besars, maka potensi untuk mengalahkan poros Anies sangat terbuka. "Bagaimanapun, dukungan parpol kepada capres menjadi variabel penting dalam desain pemilu serentak. Semakin banyak parpol pendukung, semakin berpengaruh terhadap elektoral capres," jelasnya. Dekan FISIP Universitas Sutomo ini menuturkan, jika PDIP memilih tidak bergabung, maka magnet politik poros besar KKIR dan KIB akan menjadi milik Prabowo Subianto. "Dukungan Jokowi kepada Pak Prabowo juga akan menjadi insentif elektoral tersendiri karena approval rating Pak Jokowi masih tinggi," tandasnya. (ABP)     #Pembentukan Koalisi Besar Manuver Politik Jokowi #PDIP Gabung Koalisi Besar