Gabung Koalisi KIB, Golkar dan PAN Lihat Celah Cawapres

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 14 Agustus 2023 12:57 WIB
Jakarta, MI - Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) resmi memberikan dukungannya kepada Prabowo Subianto dan bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIB). Menanggapi pilihan kedua Partai ini, pengamat Politik Efriza mengatakan jika keduanya bergabung bersama KIB karena melihat adanya potensi mengisi posisi cawapres pendamping Prabowo. "PAN mencoba menyodorkan Erick Thohir menjadi pasangan capres Prabowo. Sedangkan Airlangga juga masih berjuang menyodorkan dirinya sebagai cawapres Prabowo. Kepentingan di antara kedua partai ini, masih memungkinkan diakomodir oleh Prabowo," kata Efriza kepada Monitorindonesia.com, Senin (18/4). Efriza juga menyebut jika PAN dan Golkar sebelumnya sudah menyatakan tidak akan memberikan dukungan kepada Anies. Artinya hanya menyisakan antara poros Ganjar dan Prabowo. Efriza juga menyebut di poros PDIP, Golkar sudah tereliminasi baik Airlangga dan Ridwan Kamil. Sedangkan PAN meski Erick masih diperhitungkan PDIP. Tetapi tidak PAN sebagai partainya, karena kalah pamor dengan PPP," jelasnya. "PDIP lebih nyaman barisan Islam cukup unsur PPP saja, disinyalir hubungan masa lalu yang harmonis," jelasnya Dilanjutkan Efriza, PAN dan Partai Golkar memilih ke Prabowo, menunjukkan Jokowi disinyalir telah mengarahkan dukungan kedua partai itu sebagai barisan pendukung pemerintah kepada Prabowo. "Ini menunjukkan Jokowi, cawe-cawe sebagai Presiden mengatur komposisi partai-partai pendukung pemerintah ke dalam dua koalisi Prabowo dan Ganjar. Namun, Koalisi Prabowo lebih condong didukung oleh Jokowi, sebab melihat realitas dan bukti Prabowo lebih paham dalam upaya melanjutkan kebijakan Jokowi sebagai Presiden," tutupnya.   #Golkar dan PAN Lihat Celah Cawapres