Mahfud MD Ingatkan Agar Peserta Pemilu 2024 Hindari Politik Identitas

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 18 Desember 2023 12:15 WIB
Pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD (Foto: MI/Dhanis)
Pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD (Foto: MI/Dhanis)

Padang, MI - Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md, menegaskan bahwa dirinya sangat keras menolak politik identitas, sebab politik identitas dapat membahayakan bagi kelangsungan demokrasi. 

"Saya termasuk yang menolak politik identitas. Politik identitas itu mengatakan, identitasnya yang paling baik, sehingga identitas orang lain harus disikat. Tidak boleh itu terjadi," kata Mahfud Md di Universitas Bung Hatta, Padang, Sumatera Barat, Senin (18/12).

Kata Mahfud, jika yang dilakukan adalah identitas politik maka itu sah-sah saja. Sebagai contoh, pemilih dari suku minang memilih calon yang berasal dari suku mainang, mak itu tak ada masalah dan dibolehkan. 

"Yang boleh itu, identitas politik. Misal saya orang Minang pilih orang Minang boleh. Tapi kalau menganggap kita yang paling baik dan semua yang berbeda harus disikat itu tidak boleh terjadi," ujarnya. 

"Contoh lain, saya orang Minangkabau maka saya memilih calon dari etnis Minangkabau, itu dibolehkan. Namun, yang tidak boleh ialah orang Minangkabau memilih orang Minangkabau dengan tujuan menghabisi etnis lain apabila calon yang diusungnya terpilih. Hal tersebutlah yang disebut dengan politik identitas," tambah Mahfud.

Lebih lanjut kata Mahfud, kecenderungan seorang dalam memilih suatu calon bakal dipengaruhi oleh identitasnya. Karena itu penting untuk menjaga kesatuan bangsa dalam Pemilu. 

"Itulah demokrasi. Yang penting adalah kesatuan bangsa," tukas Mahfud. (DI)