Timnas AMIN: Apakah Anda Percaya KPU Independen?

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 21 Februari 2024 19:11 WIB
Juru Bicara Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN), Refly Harun (Foto: MI/Dhanis)
Juru Bicara Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN), Refly Harun (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Juru Bicara Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) Refly Harun, mengatakan bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI bukan lagi lembaga independen yang dapat dipercaya.

Hal itu disampaikan Refly usai menyampaikan orasinya dalam aksi demonstrasi bersama Poros Buruh di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/2).

"Saya kira baik ya. Kalau kita misalnya menyampaikan ke publik, "apakah anda percaya KPU independen atau tidak?" Mayoritas (akan) mengatakan tidak," kata Refly kepada wartawan di depan Kantor KPU RI.

Refly mengibaratkan, Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 seperti sedang bertanding melawan negara yang didukung oleh kekuasaan penuh secara struktur hingga ke bawah.

"Jadi pemilu ini seperti paslon lawan negara. Jadi ada paslon tertentu yang didukung oleh sebuah struktur kekuasaan," ujarnya.

Bahkan kata Refly, sampai penyelenggara Pemilu yang seharusnya independen seperti KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) justru turut andilb bagian.

"Dan di mana rasanya KPU sebagai bagian darinya, termasuk Bawaslu," tegasnya.

Untuk itu, ia menantang KPU RI agar berani membuka data Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) untuk diaudit secara forensik.

"Karena itulah salah satu chalenge kita adalah berani enggak KPU membuka sistem informasinya. Kita audit forensik, apakah sistem IT KPU itu memang fair, netral," pintanya.

"Karena ada rumor-rumor, bahkan informasi yang masuk ke kita misalnya, mengatakan servernya di China, Perancis, Singapore. Kemudian tidak sepenuhnya dikuasai oleh KPU, bisa ada intruder, alogaritmanya bisa berubah sesuai keinginan angka yang diset dan lain sebagainya," demikian Refly. (DI)