Duga Ada Penggelembungan Suara Pileg, Demokrat Minta KPU Usut

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 29 Februari 2024 16:54 WIB
Ketua Bappilu Demokrat, Andi Arief (Foto: Ist)
Ketua Bappilu Demokrat, Andi Arief (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief, menduga adanya penggelembungan suara pada Pemilu legislatif (Pileg) di sejumlah daerah yang dinilai merugikan partainya. Ia menduga penggelembungan itu dilakukan oleh oknum panitia pemilihan.

"Dalam penghitungan Pemilu Legislatif ini memang terbuka celah melakukan penggelembungan-penggelembungan suara kalau memang PPK-nya nakal," kata Andi kepada wartawan di Jakarta, Kamis (29/2).

Kata Andi, ada tiga daerah pemilihan (dapil) yang disebut mengganggu penghitungan suara caleg-caleg Demokrat, yakni Sumatra Selatan (Sumsel) I, Jawa Tengah (Jateng) V, dan Kalimantan Selatan (Kalsel) I.

"Ini Demokrat ada 3 sekarang yang diganggu, pertama Dapil I Sumsel, itu kebetulan menurut C1, Partai Demokrat pada di kursi terakhir, sekarang diganggu dan sedang dioperasi di PPK oleh salah satu partai," ujar Andi.

"Kemudian di Dapil V Jawa Tengah juga ada partai yang terbukti melakukan penggelembungan di Klaten dan di Sukoharjo sehingga membuat kerugian di kader Partai Demokrat. Kemudian di Kalimantan Selatan I itu juga ditemukan penggelembungan sehingga caleg Demokrat terpental," tambahnya.

Untuk itu, Andi meminta KPU RI segera menindaklanjuti temuan itu. Sebab, dirinya tak terima ada kader Demokrat yang dirugikan atas hal itu.

"Dan inilah, mudah-mudahan KPU segera turun tangan tuh di 3 tempat di mana kader Demokrat dirugikan tuh," pungkasnya.