Luhut Diminta Pensiun Urus Negara, Pengamat: Prabowo Harus Membekukan Gaya LBP

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 8 Mei 2024 11:43 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Ist)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie, meminta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) tak perlu mengintervensi pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka nantinya.

“Saya kira dalam pemerintahan Prabowo, LBP jangan banyak mencampuri. LBP tak perlu banyak mengintervensi pemerintahan baru ini,” kata Jerry kepada wartawan, dikutip Rabu (8/5/2024).

Sebab menurutnya, Prabowo sebagai presiden terpilih sangat berbeda dengan Jokowi. Ia menilai sosok Prabowo sebagai pemimpin tak bisa disetir oleh siapapun. 

"Beda kalau Jokowi, LBP bisa mengatur, mengendalikan dan menyetir. Tapi, Prabowo adalah pemimpin yang tak bisa disetir,” ujanya. 

Luhut kata Jerry, sudah terlalu capek dalam mengurus negara. Karena itu ia menyarankan, sebaiknya LBP pensiun dan tak menerima jabatan menteri lagi sekiranya ditunjuk kembali dalam pemerintahan Prabowo-Gibran. 

Menurutnya, Prabowo ke depan harus menempatkan orang yang sesuai dengan bidangnya. Prabowo juga jangan memberikan jabatan-jabatan rangkap seperti yang didapatkan Luhut. 

“Ke depan saya kira Prabowo harus membekukan gaya LBP yang terlalu banyak rangkap jabatan,” ujarnya.

Jerry juga menyinggung soal pernyataan Luhut yang mengingatkan Prabowo untuk tidak membawa orang ‘toxic’ atau bermasalah ke kabinet.

Menurutnya, Luhut tak pantas mengucapkan hal tersebut. Sebab kinerja Luhut di pemerintahan Jokowi-Maruf Amin dan Jokowi-JK, dinilainya tidak terlalu baik.

“Jadi yang 'toxic' sebetulnya siapa apakah dia atau yang lain? Prabowo sangat cerdas memilih kabinetnya, jadi diam saja,” tegasnya.