Pernyataan Lengkap Airlangga Mundur dari Ketum Golkar

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 11 Agustus 2024 1 jam yang lalu
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketum Golkar dalam kunjungannya di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (02/02/2024)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketum Golkar dalam kunjungannya di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (02/02/2024)

Jakarta, MI -  Ketua Umum (Ketum) Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto dikabarkan mundur dari posisinya. Menurut isu yang beredar Airlangga telah menandatangani pengunduran dirinya pada Sabtu (10/8/2024).

Melalui keterangan dalam videonya, Airlangga Hartarto telah menyatakan mundur dari Ketum Golkar. 

"Selama 60 tahun kita telah membuktikan semua itu di dalam Pemilu Legislatif 2024 kita telah bersama-sama menaikkan pencapaian partai kita dengan merebut 102 kursi DPR RI serta ratusan bahkan ribuan kursi parlemen di berbagai tingkat pemerintahan dari Sabang sampai Merauke," jelas Airlangga dalam sebuah video, dilihat Monitorindonesia.com, Minggu (11/8/2024).

Airlangga mengatakan Golkar berhasil melakukan transformasi menjadikan kebanggaan seluruh kader. "Selain itu dalam Pilpres yang lalu kita berhasil memberikan kontribusi besar dalam kemenangan pasangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka".

BACA JUGA: Ketum Golkar Airlangga Mundur di Tengah Laporan 26 Ribu Kontainer Dilepas dan Korupsi CPO

"Mereka akan melanjutkan kepemimpinan negara sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029," jelasnya menambahkan.

Airlangga mengatakan proses pengunduran dirinya dilakukan secara damai dan menjunjung tinggi marwah Golkar. Airlangga mengatakan demokrasi terus dikawal dan dikembangkan.

"Partai politik adalah pilar demokrasi kita. Indonesia adalah negeri besar. Kita harus memastikan bahwa demokrasi kita terus berjalan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Partai Golkar sejauh ini sudah menjadi kebanggaan kita semua serta menjadi kekuatan terdepan demokrasi Indonesia," tukasnya.