Survei Indikator Politik: Dedi Mulyadi Raih Tingkat Kepuasan Publik Paling Tinggi Capai 95 %

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 28 Mei 2025 22:35 WIB
Dedi Mulyadi (Foto: Dok MI)
Dedi Mulyadi (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Indikator Politik Indonesia mengeluarkan survei terkait kepuasan publik atas kinerja enam gubernur di Pulau Jawa. 

Hasilnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau akrab disapa KDM meraih tingkat kepuasan publik paling tinggi dibanding lima gubernur lain.

Survei Indikator Politik Indonesia digelar 12-19 Mei 2025 dengan melibatkan jumlah responden yang berbeda-beda. Sebanyak 500 responden dipilih secara acak di DKI Jakarta, 600 responden di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, serta 400 responden di DIY dan Banten.

Survei dilakukan dengan cara wawancara tatap muka dengan pewawancara terlatih. Margin of error survei juga berbeda-beda di setiap provinsi karena jumlah responden yang berbeda yakni +/- 4,5 persen di DKI Jakarta, +/- 4,1 persen di Jabar, Jateng, dan Jatim, serta +/- 5 persen di DIY dan Banten. Tingkat kepercayaan survei berada pada angka 95 persen.

Para responden di setiap provinsi diberi pertanyaan yang sama, yakni 'secara umum, apakah sejauh ini Ibu/Bapak sangat puas, cukup puas, kurang puas, atau tidak puas sama sekali dengan hasil kerja (nama Gubernur) sebagai Gubernur?'

Hasilnya, 60 persen responden puas dengan kinerja Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, 62,5 persen puas dengan kinerja Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, hingga 50,8 persen puas dengan kinerja Gubernur Banten Andra Soni. Kepuasan publik tertinggi diraih KDM yakni mencapai 95 persen.

Berikut ini hasil kepuasan publik secara lengkap di enam provinsi:

Gubernur Banten Andra Soni

Sangat puas 3%

Cukup puas 48%

Kurang puas 32%

Tidak puas sama sekali 3%

TT/TJ 15%

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung

Sangat puas 3%

Cukup puas 57%

Kurang puas 27%

Tidak puas sama sekali 2%

TT/TJ 11%

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi

Sangat puas 41%

Cukup puas 54%

Kurang puas 4%

Tidak puas sama sekali 0%

TT/TJ 1%

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi

Sangat puas 5%

Cukup puas 57%

Kurang puas 25%

Tidak puas sama sekali 2%

TT/TJ 11%

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X

Sangat puas 18%

Cukup puas 66%

Kurang puas 14%

Tidak puas sama sekali 2%

TT/TJ 1%

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa

Sangat puas 14%

Cukup puas 62%

Kurang puas 18%

Tidak puas sama sekali 3%

TT/TJ 4%

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi lantas menjelaskan temuan survei tersebut. Ia menggarisbawahi temuan di sejumlah provinsi.

"Responden di Banten yang puas terhadap Pak Andra Soni memang mayoritas, tapi hanya 51 persen yang mengatakan sangat puas dan cukup puas terhadap gubernurnya, sementara di Jawa Barat, total itu 94,7 persen. Jadi, kalau dibulatkan, berarti 95 persen warga Jawa Barat yang puas sama Dedi Mulyadi. Menariknya, khusus yang menjawab sangat puas agak jarang itu di Jawa Barat, tinggi sekali," kata Burhanuddin saat memaparkan hasil survei di Kantor Indikator Politik Indonesia, Jakarta, Rabu (28/5/2025).

"Ini mengingatkan saya pada tingkat kepuasan terhadap Presiden Jokowi di NTT, itu yang sangat puas lebih tinggi daripada yang mengatakan cukup puas," lanjutnya.

Burhanuddin membeberkan temuan di Jawa Timur. Ia menilai seharusnya Khofifah bisa meraih kepuasan publik lebih tinggi lagi.

"Jawa Timur kompetitif 75 persen, tetapi kita tahu Khofifah satu-satunya gubernur perempuan di Jawa dan dia dua kali menjadi gubernur di Jatim, petarung karena pernah kalah beberapa kali waktu lawan Pakde Karwo. Tapi saya kira dia bisa lebih tinggi lagi kalau bisa manfaatkan medsos. Karena medsos Mbak Khofifah agak kurang maksimal," tuturnya.

Burhanuddin juga membahas temuan di DIY. Ia menilai ada rasa sungkan dari warga Jogja untuk menilai gubernurnya.

"DIY, tanpa medsos juga sudah tinggi, mungkin warga DIY agak sungkan evaluasi rajanya, tapi datanya begini. Ini menunjukkan bahwa Sri Sultan dengan segala kelebihan dirinya sebagai raja sekaligus sultan ternyata mendapatkan banyak sekali kredit dari warganya terlepas dari faktor kinerja atau faktor sultan," jelasnya. (Mul)

Topik:

Dedi Mulyadi