Kisah Dua Presiden Beda Generasi Hadir di Dies Natalis Unpar, Semua karena Persahabatan

Nicolas
Nicolas
Diperbarui 17 Januari 2022 22:02 WIB
Bandung, Monitorindonesia.com - Dies Natalis ke-67 Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung berlangsung berbeda pada tahun ini. Pada 17 Januari 2022, Unpar genap berusia 67 tahun. Di umur 67 tahun, kampus Katolik pertama di Indonesia itu telah banyak menghasilkan alumni. Alumni salah satu universitas terbaik di Indonesia itu tersebar di dalam dan luar negeri. Keberhasilan para alummi di bidangnya masing-masing menjadi kehagiaan tersendiri bagi almamater. Keberadaan alumni menjadi penting sebagai wujud universitas berhasil mendidik mahasiswanya. Rektor Universitas Parahyangan (Unpar) Mangadar Situmorang mengatakan, kehadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari ini ke kampus Unpar merupakan kunjungan kedua seorang Presiden RI selama 67 tahun universitas itu berdiri. Kunjungan pertama 19 Januari 1961 ketika Presiden Soekarno datang ke Unpar Dies Natalis ke-6. Mangadar berkisah, kehadiran bung Karno ke Unpar waktu itu atas undangan sahabat-sahabatnya yaitu Mgr Sugiopranoto, Mgr. N.C.J. Geise dan Mgr. Arntz. Mgr. Geise dan Mgr.Arntz merupakan pendiri Unpar pada tahun 1955. Setelah 61 tahun pasca kehadiran Presiden Soekarno, tak ada lagi Presiden RI yang mengunjungi Unpar. Namun pada hari ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir. Ketika Presiden Soekarno hadir di Unpar pada Dies Natalis ke-6 karena diajak sahabat-sahabatnya, hari ini siapa yang mengajak Presiden Jokowi pada Dies Natalis ke-67 Unpar? Mangadar mengatakan, kehadiran Presiden di Unpar setelah 61 tahun adalah alumni Unpar sendiri yakni Maruarar Sirait. “Ini menunjukkan kedekatan yang baik secara ideologis dan secara personal. Kehadiran pak Jokowi juga karena undangan universitas melalui rektor dan hubungan persahatan universitas dengan para alumni dan salah satunya bang Ara (Maruarar Sirait),” katanya. Civitas akademika merasakan bahwa Presiden Jokowi mengalami suasana yang akrab dan sangat bersahabat dengan Unpar. ”Unpar memang sudah lama tidak dikunjungi Presiden, namun hari ini kita semua merasakan kehangatan atas kehadiran bapak Jokowi,” tutur Mangadar. Soekarno dan Jokowi dikatakan Mangadar adalah pemimpin yang sangat demokratis. Dua Presiden itu hadir di Unpar karena persahabatan sejati. Mangadar mengatakan, tujuan pendirian Unpar untuk mendidik generasi muda bangsa dalam mengisi kemerdekaan dan menjadi insan-insan pembangunan. Sekalipun disebut Universitas Katolik tetapi para pendiri Unpar menegaskan bahwa Unpar harus menjadi tempat bagi setiap orang yang berkehendak baik dari manapun suku, ras dan agamanya. "Ini adalah praktek ke- Pancasila-an, kebangsaan, humanumnya Unpar dan kebhinekaan Unpar. Kami bangga dan terhormat Bapak Presiden Jokowi bisa datang ke kampus Unpar," ujarnya. Thema dies natalis hari ini diilhami pidato bung Karno pada dies natalis ke-6 Unpar dengan bertanya sekaligus menjawab bahwa tujuan negeri ini mengadakan universitas-universitas tidak lain dan tidak bukan adalah untuk membangun satu masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Bung Hatta juga hadir di Unpar pada tahun 1959 dan tahun 1973 atas undangan dewan mahasiswa Unpar. Bung Hatta menyampaikan ide demokrasi dan demokrasi Pancasila. "Tema dies natalis Unpar ke-67 ini didasarkan pengalaman kita bersama mengikuti perkembangan negeri dibawah kepemimpinan pak Jokowi. Dalam pelaksanaan kepemimpinan Jokowi dengan tegas menegakkan Pancasila dan juga dengan penuh kesantunan dan kedamaian berpegang teguh kepada Pancasila," kata Mangadar. Jokowi, kata Mangadar, telah memberi bukti nyata keteladanan penerapan nilai-nilai Pancasila. "Bapak Presiden Jokowi selalu mengaskan Pancasila sebagai pegangan karena disitulah kekuatan kita, kekuatan rakyat dan disitu pula keindahan negeri ini," katanya. Unpar pun bertekad harus terus berusaha membangun dan mewujudkan masyarakat adil makmur berdasarkan Pancasila sebagaimana bung Karno menegaskannya dan Jokowi menenerapkannya dalam kehidupan kini. "Unpar akan selalu bersama rakyat, tidak hanya sekedar berpihak kepada masyarakat tetap bersama-sama dengan rakyat. Sebab disitulah kekuatan bangsa ini dan disitu juga kebhinekaan dan keindahan tradisi bangsa ini," katanya. Ketua Panitia Dies Natalis ke-67 Unpar Ivan P Sadik mengataan, apa yang disampaikan Presiden Jokowi dalam Presidential Lecture hari ini akan menginspirasi generasi muda Indonesia. "Terimakasih pak Jokowi telah hadir di Unpar. Saya percaya apa yang disampaikan pak Jokowi akan sangat berguna bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila," kata Ivan. Ivan juga tak lupa berterimakasih kepada ketua dewan pengarah Dies Natalis ke-67 Unpar Maruarar Sirait atas terlaksananya acara ini dengan baik. Ucapan trimakasih juga disampaikan Ivan kepada Rektor, alumni dan seluruh civitas akademika dan keluarga besar Unpar dimanapun berada.[man]