AMMDes dan Esemka: Mimpi Mobil Nasional yang Dibunuh Pelan-pelan


Jakarta, MI - Mobil perdesaan atau Alat Mekanis Multiguna Perdesaan (AMMDes) bukan sekadar kendaraan. AMMDes adalah nyawa petani, alat untuk memutus rantai kemiskinan di desa. Dengan rencana ekspor 10.000 unit ke Nigeria, proyek ini bisa mengubah wajah Indonesia di panggung global.
Esemka, kakaknya adalah lambang kebanggaan: mobil nasional yang lahir dari tangan anak bangsa, bukan impor dari negeri asing. Namun, keduanya kini tinggal kenangan, terkubur dalam kubangan kegagalan yang mencurigakan.
Penggagas mobil Esemka, H. Sukiyat menyebut proyek ini “dimatikan pelan-pelan.” Investasi Rp300 miliar lenyap tanpa jejak. Produksi AMMDes terhenti, dan Esemka mangkrak, menjadi bahan ejekan di media sosial.
Siapa yang diuntungkan? Astra, yang menguasai pasar otomotif dengan Toyota, Daihatsu, dan merek asing lainnya, pasti tersenyum lebar. Dengan AMMDes dan Esemka mati, tidak ada ancaman bagi monopoli mereka. Ini bukan kebetulan ini adalah strategi.
Sukiyat yang pernah dielu-elukan, kini dipinggirkan, dibiarkan berjuang sendirian di pengadilan, sementara Astra absen dari sidang perdana pada 10 Maret 2025, seolah mengejek “Kami tak tersentuh”.
Topik:
AMMDes Esemka H SukiyatBerita Sebelumnya
Lestarikan Tradisi, PT Timah bersama Lembaga Adat Mapur Hadirkan Kampung Adat Gebong Memarong
Berita Selanjutnya
Keluarga Sabam Sirait Bangun Asrama untuk Mahasiswi UKI
Berita Terkait

Maung Garuda dan Sukiyat: Wujudkan Nasionalisme Hasil Karya Anak Bangsa
13 April 2025 10:23 WIB

Mobil Nasional untuk Rakyat atau Elite? Ironi Maung Garuda di Tengah Kegagalan AMMDes dan Esemka
12 April 2025 10:20 WIB

Mimpi Anak Bangsa Dikhianati: Sukiyat vs Raksasa Astra, Siapa yang Membunuh Esemka?
12 April 2025 06:57 WIB

Menanti Itikad Baik Astra Penuhi Kewajibannya ke Inisiator Esemka Sukiyat
11 April 2025 12:43 WIB