Ganti Nama jadi Bank Jakarta, Ini Sejarah Bank DKI

![Bank DKI Gedung Bank DKI [Foto: Doc. Bank DKI]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/bank-dki-9.webp)
Jakarta, MI - Gubernur Jakarta Pramono Anung meresmikan perubahan nama Bank DKI menjadi Bank Jakarta di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Jakarta Selatan, bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Jakarta, pada Minggu (22/6/2025).
Pramono mengatakan, perubahan nama tersebut menjadi penanda dimulainya fase baru transformasi Bank DKI menuju lembaga keuangan lebih modern, profesional, dan kompetitif di tingkat nasional maupun regional.
“Rebranding ini juga menjadi bagian dari langkah strategis dalam menyiapkan implementasi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta, serta roadmap (peta jalan) jangka panjang menuju Initial Public Offering (IPO),” kata Pramono.
Sejarah Bank DKI
Melansir laman resminya, Bank DKI berdiri dan mulai beroperasi sejak 11 April 1961. Bank DKI disebut sebagai bank pembangunan daerah (BPD) pertama yang lahir di Indonesia seiring dengan pendirian Kota Jakarta sebagai ibu kota Indonesia.
Saat pertama kali didirikan, Bank DKI mempunyai nama PT Bank Pembangunan Daerah Djakarta Raya, lalu menjadi Perusahaan Daerah (PD) Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta (BPD Jaya) pada 1978. Pada 1999, perusahaan kembali berubah status dan nama menjadi PT Bank Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya, hingga terakhir kali menjadi PT Bank DKI sejak 2008.
Bank DKI mempunyai visi “Menjadi Bank Pilihan untuk Jakarta yang Maju dan Sejahtera”. Visi yang ditetapkan sejak 2000 itu sebagai upaya untuk lebih memenuhi harapan pemegang saham dan pemangku kepentingan.
Bank DKI adalah bank umum kelompok bank modal inti (KBMI) II yang mayoritas kepemilikan sahamnya oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, yaitu sebesar 99,98 persen. Sedangkan sisanya atau 0,02 persen saham milik Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya.
Makna Nama “Bank Jakarta”
Terkait pemilihan nama Bank Jakarta, Pramono mengatakan perubahan dilakukan melalui pertimbangan mendalam. Menurut dia, kata “Jakarta” mempunyai jangkauan yang universal dan resonansi global, sehingga mencerminkan posisi baru bank daerah yang siap bersaing dengan lembaga keuangan berskala nasional dan internasional.
“Nama ini bukan hanya singkat dan kuat, tetapi juga membawa aspirasi kolektif warga Jakarta untuk memiliki bank yang mencerminkan identitas kota, sekaligus menjadi bagian dari mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ucap Pramono.
Dalam acara peresmian perubahan nama Bank DKI, Pramono juga memperkenalkan logo baru Bank Jakarta yang tetap menunjukkan esensi Monumen Nasional (Monas). Logo baru itu terdiri dari tiga garis diagonal tanpa lingkaran pembatas, dengan bentuk menyerupai api di puncak Monas yang menjulang.
“Logo baru ini menyerupai api Monas yang menjulang ke langit, sebuah lambang aspirasi yang terus tumbuh, melampaui batas ruang dan waktu,” ujar Pramono.
Topik:
Bank Jakarta Sejarah Bank DKI