Peneliti BRIN Sebut Uranium Sebesar Telur Ayam Penuhi Listrik Manusia Seumur Hidup

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 1 Agustus 2024 8 jam yang lalu
Gedung BRIN. (Foto: Dok MI)
Gedung BRIN. (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Haryo Seno, memaparkan keunggulan energi nuklir untuk memenuhi kebutuhan listrik manusia dari lahir hingga berumur 73 tahun. 

Menurut dia, dengan energi nuklir, masyarakat hanya membutuhkan konsumsi energi sebesar telur ayam seumur hidup. "Bayangkan betapa hematnya," ujar Haryo dalam keterangannya dikutip, Kamis (1/8/2024).

Menurut Haryo, rata-rata orang yang sampai ke usia 73 tahun telah menggunakan sekitar 235 ribu kWh energi listrik selama hidupnya. "Jumlah energi sebesar itu, bisa didapatkan dari bahan bakar uranium yang sebesar telur ayam. Sedangkan 88 ton batu bara disebutnya setara dengan volume setara 21 tumpukan gajah," bebernya.

Haryo mengklaim bahwa energi nuklir juga lebih ramah lingkungan ketimbang industri batu bara dan sejenisnya. Walaupun nuklir masih menghasilkan emisi karbon dioksida, tapi jumlahnya cenderung lebih kecil ketimbangkan industri energi yang lain. 

Bahkan, tambah dia, emisi ini bisa dikurangi jumlahnya melalui jenis Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang dibangun "Karena emisinya relatif kecil, penggunaan energi nuklir lebih ramah lingkungan dan meminimalisir terjadinya efek rumah kaca. Sebanyak 1,1 kilogram energi nuklir hanya akan menghasilkan emisi 0 sampai 3.064 kilogram". 

"Sedangkan untuk 87.975 kilogram batu bara akan menghasilkan CO2 sebanyak 253.281 kilogram. Energi nuklir akan lebih ramah lingkungan," katanya.

Adapun Haryo memaparkan keunggulan energi nuklir ini di hadapan mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Pranata Indonesia, Bekasi. Dia membawakan materi ihwal ekuivalensi energi nuklir dalam rangka kunjungan kawasan kerja bersama BRIN Tamansari Bandung, pekan lalu.