Kapolri: Media Jangan Siarkan Tindakan yang Menampilkan Arogansi

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 6 April 2021 12:31 WIB
Monitorindonesia.com - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menerbitkan surat telegram terkait dengan peliputan media massa di lingkungan Polri. Telegram dengan nomor ST/750/IV/HUM.3.4.5./2021 ini ditandatangani oleh Kadiv Humas Pol, Inspektur Jenderal Argo Yuwono atas nama Kapolri ini, ditujukan kepada para Kapolda dan Kabid Humas jajaran tertanggal 5 April 2021. "Telegram bersifat sebagai petunjuk arah (Jukrah) untuk dilaksanakan jajaran Kepolisian," kata Kaolri Listyo Sigit dalam telegramnya, Selasa (6/5/2021). Dalam surat telegram, Kapolri meminta agar media tidak menyiarkan tindakan kepolisian yang menampilkan arogansi dan kekerasan. Hal itu termasuk dalam poin pertama dalam telegram tersebut. "Media dilarang menyiarkan upaya/tindakan kepolisian yang menampilkan arogansi dan kekerasan. Kemudian diimbau untuk menayangkan kegiatan kepolisian yang tegas namun humanis," katanya. Kapolri juga meminta agar rekaman proses interogasi kepolisian dalam penyidikan terhadap tersangka tidak disediakan. Termasuk, kata dia, tidak ditayangkan secara terperinci rekonstruksi yang dilakukan oleh kepolisian. Berkaitan dengan kode etik jurnalistik. Misalnya seperti tidak menayangkan reka ulang pemerkosaan atau kejahatan seksual. Lalu, menyamarkan gambar wajah dan identitas korban serta keluarga kejahatan seksual, serta para pelaku. Selanjutnya, tidak menayangkan secara eksplisit dan rinci mengenai adegan bunuh diri serta identitas pelaku. Termasuk, tidak menayangkan adegan tawuran atau perkelahian secara detail dan berulang-ulang. Kapolri meminta agar penangkapan pelaku kejahatan tidak mengikutsertakan media. Kegiatan itu, juga tidak boleh disiarkan secara langsung. "Dokumentasi dilakukan oleh personel Polri yang berkompeten," ujar Sigit juga mengatakan bahwa tata cara pembuatan dan pengaktifan bahan peledak tak boleh ditampilkan secara rinci dan eksplisit. (Ery)

Topik:

media jangan siarkan tindakan arogansi

Berita Sebelumnya

Ini Penyebab Bencana di NTT dan NTB Menurut BMKG

Berita Selanjutnya

Kirim Bantuan, Pemerintah Kerahkan 2 Hercules ke NTT

Berita Terkait

Politik
Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty. Foto: Monitor Indonesia

Lolly Suhenty Sebut Pilkada Berjalan Baik: Terima Kasih Media

4 Desember 2024 12:27 WIB

Hukum
Kapuspenkum Kejaksaan Agung (Kejagung), Harli Siregar berfoto bersama dengan anggota Forwaka di Cisarua Bogor, Sabtu (30/11/2024) (Foto: Dok MI)

Kapuspenkum Kejagung: Media Perlu Kritis Tapi Harus Mampu Beri Solusi

30 November 2024 23:05 WIB