Malu Karena Ketahuan Berciuman dengan Pegawainya, Menkes Inggris Mengundurkan Diri

Adrian Calvin
Adrian Calvin
Diperbarui 27 Juni 2021 11:47 WIB
London, Monitorindonesia.com - Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengundurkan diri setelah dia ketahuan melanggar protokol kesehatan Covid-19 terkait jarak sosial karena mencium dengan seorang rekan kerjanya. Dalam sebuah surat pengunduran dirinya kepada Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson dia mengatakan pemerintah "berutang kepada orang-orang yang telah berkorban begitu banyak dalam pandemi ini untuk jujur ketika mengecewakan mereka". Boris Johnson mengatakan bahwa dia menyayangkan pengunduran diri tersebut meski harus menerimanya. Sedangkan mantan kanselir kesehatan Sajid Javid telah dikukuhkan sebagai menteri kesehatan yang baru, menurut pihak Downing Street. Hancock sebelumnya berada di bawah tekanan yang tinggi untuk mengundurkan diri setelah koran The Sun menerbitkan foto Hancock dan Gina Coladangelo saat berciuman. Padahal keduanya telah sama-sama menikah dan punya anak. Foto perbuatan mesum itu diambil di Departemen Kesehatan pada 6 Mei, menurut koran tersebut seperti dikutip BBC.com, Minggu (27/6/2021). Sesama anggota parlemen dari Partai Buruh dan lembaga swadaya masyarakat Keluarga Korban Covid-19 untuk Keadilan, telah menyerukan agar menteri kesehatan dipecat. Seorang tokoh senior Partai Buruh mengatakan kepada BBC bahwa banyak anggota parlemen telah memberitahunya agar keduanya mengundurkan diri. Editor politik BBC Laura Kuenssberg mengatakan bahwa pihak kantor perdana menteri telah menekankan bahwa Hancock mundur atas kesadaran sendiri, bukan karena dipaksa mundur oleh perdana menteri. Dia mengatakan Coladangelo juga meninggalkan perannya sebagai direktur non-eksekutif Departemen Kesehatan. Dalam sebuah video yang diposting di Twitter, Hancock mengatakan: "Saya memahami pengorbanan besar yang telah dilakukan semua orang di negara ini dan kita yang membuat aturan ini harus mematuhinya dan karena itulah mengapa saya harus mengundurkan diri."[Yohana RJ]

Topik:

Menkes Inggris