Wamenkes: Riset Kesehatan Perguruan Tinggi Jangan Sebatas Publikasi

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 11 Agustus 2021 11:06 WIB
Monitorindonesia.com - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mendorong perguruan tinggi untuk memproses hingga ke hilirisasi hasil riset terhadap keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia sebagai sumber obat. Apalagi saat ini, beberapa perguruan tinggi sudah memulai riset keanekaragaman hayati Indonesia, misalnya meneliti jamur untuk penyakit kanker atau teh herbal untuk penggumpalan darah. "Jadi hasil riset tersebut tidak hanya sebatas tatanan publikasi ilmiah saja,  tetapi masuk ke dalam proses hilirisasi  sehingga  akan memberikan warga  kemandirian kesehatan  Indonesia," kata Dante dalam acara Hari Kebangkitan Teknologi Nasional 2021 secara virtual, Selasa (10/8/2021). Menurut Dante, pandemi mengajarkan  untuk melakukan kemandirian secara total termasuk kemandirian dalam kesehatan, mengingat Indonesia mempunyaj biodiversity yang sangat kompleks dan sengat banyak sekali. “Karenanya, hal itu diperlukan usaha untuk membuat biodiversity kita punya di Tanah Air Indonesia dari Sabang sampai Merauke itu jadi salah satu bahan baku yang bisa dikembangkan dalam bentuk obat-obat  yang siap pakai,” tuturnya.  Meski diamui Dante kalau bahan baku obat-obatan masih mengandalkan impor. Padahal, Indonesia memiliki biodiversity atau keragaman hayati bisa menjadi bahan baku. “Salah satu kelemahan kita adalah terlalu terlena untuk  menggunakan obat-obat dan produk-produk sudah jadi. Yang harus kita lakukan ke depan kalau ingin melakukan kemandirian ya harus kembali ke alam,” ungkapnya. Dia menyebutkan kalau bahan baku untuk obat paracetamol sampai saat ini masih impor. Padahal, Indonesia sudah memiliki bahan baku dari zat fenol sisa produksi bahan bakar minyak yang dari PT Bio Farma. Selain obat-obatan, lanjut Dante, Indonesia juga dapat memproduksi alat-alat kesehatan (Alkes). Pasalnya, pada masa pandemi ini terbukti dalam waktu singkat bisa memproduksi alat pelindung diri (APD), ventilator hingga vaksin yang saat ini sedang dikembangkan. “Sebenarnya kita bisa yang penting kita semua harus kompak dan menarik industri ke kampus terutama kampus-kampus yang berkaitan dengan pengolahan produk-produk kesehatan  merupakan salah satu upaya  yang harus  kita lakukan ke depan,” ucapnya. Dante menyebutkan, saat ini untuk menjangkau masyarakat yang berada di remote area, pemerintah akan memperluas akses telemedicine guna membantu pengobatan. Bahkan berbagai macam inovasi sebenarnya  bisa dilakukan di sektor kesehatan  untuk menjadi kekuatan dalam mencapai kesehatan yang mandiri. “Kesehatan mandiri ini kita terus melakukan prosesnya sehingga kita  mempunyai ketergantungan yang minimal terhadap produk-produk  asing,” demikian Wamenkes. (Ery)

Topik:

riset kesehatan