Anggota Parlemen Malaysia Diminta Ajukan Calon PM di Tengah Gejolak Politik

mbahdot
mbahdot
Diperbarui 17 Agustus 2021 13:49 WIB
Monitorindonesia.com - Anggota parlemen Malaysia diminta untuk segera mengajukan nama-nama calon untuk menjadi perdana menteri (PM) negara berikutnya, setelah Muhyiddin Yassin mengundurkan diri. Seperti dilansri Reuters, Selasa (17/8/2021), Raja Al-Sultan Abdullah mengesampingkan pemilihan PM secara langsung karena situasi pandemi. Ia akan menggunakan kekuatan konstitusionalnya untuk menunjuk seorang perdana menteri yang ia yakini memilki suara mayoritas. Dalam pemberitahuan yang dikirim ke semua anggota parlemen, ketua parlemen Azhar Azizan Harun mengatakan surat deklarasi harus diserahkan ke istana pada Rabu (18/8/2021) pukul 15.00 WIB. "Dalam menjalankan dekrit Raja, saya memberi pemberitahuan kepada Anda untuk menyerahkan satu surat pernyataan yang dengan jelas menyatakan salah satu anggota parlemen yang Anda percayai untuk menjadi perdana menteri ke-9," kata pembicara dalam surat yang dilihat oleh Reuters. Dia meminta anggota parlemen untuk mengirimkan surat mereka melalui faks, email, atau layanan pesan online WhatsApp, dengan mengatakan tidak akan ada pengajuan langsung di istana karena COVID-19. Tahun lalu, ketika Perdana Menteri Mahathir Mohamad mundur secara tak terduga, raja bertemu dengan 222 anggota parlemen untuk mencari pilihan mereka bagi pemimpin berikutnya. Setelah seminggu berdiskusi, dia memilih Muhyiddin yang pernah berkoalisi dengan parpol yang kalah di Pilkada 2018. Tapi aliansi itu rapuh dan pertikaian terus-menerus menyebabkan pengunduran diri Muhyiddin setelah hanya 17 bulan menjabat. Tidak ada anggota parlemen yang saat ini memiliki mayoritas yang jelas di parlemen. Blok oposisi dan partai terbesar Malaysia terpecah karena dukungan untuk calon perdana menteri mereka. #malaysia

Topik:

Malaysia PM Malaysia