Dua Tahun Tak Manggung, Dalang Lego Wayang Pesinden pun Jual Kebaya

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 21 Agustus 2021 18:58 WIB
Solo, Monitorindonesia.com - Sejumlah dalang bersama pesinden asal Boyolali datang ke Solo dengan tujuan menjual wayang yang selama ini dimainkan dalam pagelaran wayang kulit. Mereka adalah Ki Subarno, Ki Joko Sunarno, dan Ki Joko Sartono. Kesemuanya merupakan dalang asal Boyolali. Bahkan, mereka juga mengajak seorang dalang asal Yogyakarta yakni Ki Bambang Wiji Nugroho. Para dalang tersebut terpaksa menjual wayang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal itu lantaran adanya penerapan PPKM yang membuat mereka tidak bisa mentas. Ki Bambang Wiji Nugroho menyampaikan, para dalang ini selama dua tahun terakhir tidak mendapat izin untuk pentas. "Karena kita seniman-seniman sudah dua tahun ini tidak mendapatkan izin untuk manggung. Sedangkan kami mau usaha lain sudah sangat sulit," ucapnya saat ditemui di Jalan Basuki Rahmat Solo, Sabtu (21/8/2021). Dia mengaku, kesulitan bila beralih ke profesi lain. Misalnya berjualan atau berwirausaha. "Untuk yang sudah profesional atau kalangan wirausahawan sekarang ini kan kesulitan juga. Apalagi kita yang seniman mau pindah profesi," terangnya. Adik dari almarhum dalang kondang Ki Seno Nugroho itu menyebut, dengan terpaksa dia bersama dalang lain menjual apa yang tersisa, yakni wayang kesayangan. "Terpaksa kami harus menjualnya, atau apapun yang bisa kami jual untuk menyambung hidup saja. Karena memang sangat sulit untuk saat ini," ungkapnya. Selain menjual sejumlah wayang kulitnya, mereka juga melelang sejumlah properti pesinden. Masing masing dijual dengan harga bervariasi dari sejuta hingga Rp1,5 juta. Sebelumnya, mereka sudah mendatangi Pasar Triwindu, namun karena tak mendapatkan izin akhirnya pindah ke Pasar Klithikan Notoharjo. Di Pasar Klithikan mereka sempat menyusuri ruko untuk menawarkan wayang. Salah satu yang ikut rombongan, Lorsa mengungkapkan, dirinya diberi wayang oleh dalang Wartoyo. "Ini saya dikasih wayang oleh dalang Wartoyo. Berhubung gak bisa makai saya jual untuk beli beras," jelasnya. Dia menawarkan tokoh wayang kulit Sengkuni itu dengan harga Rp500 ribu kepada pengunjung maupun pedagang di Pasar Klithikan. "Mangga limangatus (mari 500.000 ribu rupiah), mangga seng kerso. (Monggo yang mau)," ucapnya. (Budi Harjo Kusumo)

Topik:

Solo Dalang sinden