Satu Minggu Setelah Gempa Haiti, Keputusasaan dan Frustrasi Meningkat

mbahdot
mbahdot
Diperbarui 21 Agustus 2021 18:35 WIB
Monitorindonesia.com - Ketegangan terus menyelimuti warga Haiti pasca gempa bumi dahsyat yang menewaskan lebih dari 2.000 orang. Hanya sedikit bantuan tiba di daerah-daerah terpencil negara itu. Banyak warga Haiti yang kehilangan rumah dan mata pencahariannya akibat gempa berkekuatan 7,2 skala Richter melanda negara Karibia itu. Banyak dari mereka yang kebingungan, bagaimana memulai kehidupan yang baru. Al Jazeera melansir, Sabtu (21/8/2021), korban tewas resmi dari gempa mencapai 2.189 orang, dengan perkiraan 332 orang masih hilang. Tetapi penduduk di kota-kota di pedesaan pedesaan selatan masih menggali reruntuhan untuk mencari mayat yang diyakini terletak di bawah puing-puing. Puluhan ribu rumah hancur, membuat banyak keluarga tidak punya pilihan selain tidur di luar meskipun hujan deras di malam hari. Musim badai di Karibia berlangsung hingga akhir November 2021, dan Perdana Menteri Ariel Henry telah memperingatkan penduduk untuk bersiap menghadapi lebih banyak badai. "Setelah fase darurat, yang kami harap hanya akan berlangsung beberapa minggu, kami perlu mulai memikirkan rekonstruksi," kata Henry dalam pertemuan dengan Organisasi Negara-negara Amerika pada hari Jumat (20/8/2021), meminta negara-negara tetangga untuk dukungan dan bantuan. Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan di Twitter bahwa kapal angkatan laut USS Arlington sedang dalam perjalanan ke Haiti membawa helikopter, tim bedah, dan kapal pendarat untuk membantu upaya bantuan. Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, telah mengirimkan tim bantuan dan penyelamatan. Namun, menjangkau daerah-daerah yang paling membutuhkan bantuan terhalang oleh tanah longsor dan kerusakan jalan raya, serta pertempuran geng yang menyulitkan perjalanan antara ibu kota Port-au-Prince dan bagian selatan negara itu. Di sana, tanaman dan akses ke air minum hancur. Beberapa hewan peliharaan akhirnya dibunuh untuk dimakanan. Keputusasaan dan frustrasi atas kurangnya bantuan mulai mendidih pada hari Jumat (20/8/2021), dengan penduduk menyerang truk bantuan di beberapa kota di selatan. Pejabat dan penduduk di kota-kota kecil dan daerah pedesaan terus menghitung jumlah korban tewas dan menghilang. Bagi banyak orang lainnya, gempa bumi telah menjungkirbalikkan hidup mereka dengan cara yang lebih tenang namun bertahan lama. #gempa haiti

Topik:

Haiti Gempa Haiti