Setelah Perang 20 Tahun, AS Tuntaskan Penarikan Militer dari Afghanistan

Adrian Calvin
Adrian Calvin
Diperbarui 31 Agustus 2021 12:18 WIB
Monitorindonesia.com - Amerika Serikat telah menyelesaikan penarikan pasukan militernya dari Afghanistan Senin (30/08/2021). Hal itu mengakhiri 20 tahun perang yang berujung dengan kembalinya kekuasaan Taliban di Afganistan. Terpaksa keluar dengan tergesa-gesa dan memalukan, Washington dan sekutu NATO melakukan penarikan massal tetapi kacau balau selama dua minggu terakhir. Hingga saat ini masih ada sekitar puluhan ribu warga Afghanistan yang tertinggal yang membantu negara-negara barat selama ini. Hengkangnya AS dari Afganistan dirayakan pasukan Taliban di Kabul. Juru bicara Taliban Qari Yusuf: “Pasukan tentara AS terakhir telah berangkat dari Kabul dan negara kita telah benar-benar merdeka,” Al Jazeera TV melaporkan Senin (30/08/2021). Presiden AS Joe Biden menyatakan tetap bertahan dengan keputusannya untuk tetap pada batas waktu yang ditentukan sebelumnya penarikan pasukan tentara AS Selasa (31/08/2021) meskipun itu berarti tidak semua yang ingin keluar bisa berangkat. Dia mengatakan bahwa dunia berpegang pada komitmen Taliban untuk menjamin keselamatan mereka yang ingin meninggalkan Afghanistan. “Sekarang kehadiran pasukan militer kita di Afghanistan telah berakhir,” ungkap Biden berterima kasih kepada para anggota militer yang melewati evakuasi berbahya. Presiden Biden dikritik dari para Republikan dan beberapa sesama Demokrat atas penanganan Afghanistan sejak Taliban menguasai Kabul sejak 15 Agustus lalu. Senator Ben Sasse, seorang anggota Republikan dari Senate Intelligence Committee menyebut penarikan AS ‘aib nasional’ yang merupakan hasil langsung dari kepengecutan dan ketidakmampuan Presiden Biden. “Presiden membuat keputusan yang tidak bisa dipertahankan secara moral untuk meninggalkan warga Amerika. Pilihan presiden tersebut tidak terhormat,” ungkapnya. Tetapi Senator Demokrat Sheldon Whitehouse menuliskan di akun twitter: “Bravo untuk para diplomat, pasukan militer dan agensi intelijen. Penarikan 120.000 orang dalam situasi yang bahaya dan hiruk pikuk merupakan hal yang tidak bisa dilakukan orang lain.” Presiden Biden telah mengatakan bahwa AS sejak lama mencapai tujuannya dalam upaya menggulingkan Taliban pada tahun 2001 karena menyembunyikan militan al Qaeda yang merupakan otak serangan 11 September di AS. Konflik 20 tahun telah menewaskan 2.500 pasukan tentara AS dan sekitar 240.000 warga Afghanistan dan kerugian sekitar USD 2 triliun. Hanya sekitar 38% warga Amerika yang disetujui ditarik dari Afghanistan oleh Presiden Biden, sementara 51% lainnya tidak disetujui menurut penarikan suara lewat Reuters pada Senin (30/08/2021). Sebanyak 75 persen responden menginginkan pasukan AS untuk tetap tinggal di Afghanistan sampai semua warga sipil Amerika bisa dikeluarkan. Jendral Frank McKenzie, komando pusat perintah AS mengatakan rapat Pentagon bahwa kepala diplomat AS di Afghanistan, Ross Wilson berada di penerbangan terakhir C-17 yang berangkat beberapa menit sebelum tengah malam di Kabul. “Setiap anggota AS sekarang keluar Afghanistan. Saya bisa mengatakan kepastian 100%,” ungkapnya.[Yohana]   Sumber: Reuters

Topik:

Afganistan Militer AS