Lonjakan Covid Eropa Mengkhawatirkan, di Austria Vaksinasi Jadi Persyaratan Hukum

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 21 November 2021 16:26 WIB
Jenewa, Monitorindonesia.com – Lonjakan penyebaran Covid-19 di Eropa membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) "sangat khawatir". Pada Jumat (19/11), Austria menjadi negara Eropa pertama yang mengumumkan bahwa vaksinasi Covid-19 akan menjadi persyaratan hukum. Aturan baru akan mulai berlaku pada bulan Februari 2022 dan rincian tentang bagaimana akan ditegakkan, masih dibahas. Pengumuman tersebut diikuti dengan karantina wilayah nasional baru yang dibuat sebagai tanggapan atas rekor jumlah kasus dan tingkat vaksinasi yang rendah. Kanselir Austria Alexander Schallenberg mengatakan tindakan itu adalah keputusan yang sulit untuk diambil dalam masyarakat yang bebas, tetapi karantina wilayah harus diputuskan. “Ini masalah bagi seluruh masyarakat karena bahkan mereka yang divaksinasi, jika mereka tidak memiliki akses ke unit perawatan intensif karena mereka diblokir oleh mereka yang tidak divaksinasi dan jatuh sakit, maka mereka juga terpengaruh,” kata Schallenberg kepada BBC. Pada Sabtu, puluhan ribu orang memprotes tindakan baru di ibu kota Wina. Banyak yang melambaikan tanda dengan slogan seperti "tidak untuk vaksinasi" dan "cukup sudah". Banyak negara Eropa lainnya juga memberlakukan tindakan baru ketika kasus meningkat. Inggris mencatat 44.242 kasus virus corona baru pada Jumat (19/11). Sedangkan Republik Ceko dan Slovakia juga telah mengumumkan pembatasan baru pada orang yang tidak divaksinasi karena terjadi rekor tingkat infeksi. Di Rotterdam, kerusuhan kekerasan meletus atas tindakan baru penanganan covid. Ratusan pengunjuk rasa berkumpul untuk menunjukkan kemarahan mereka pada rencana pemerintah untuk lebih banyak pembatasan. Di Jerman, Menteri Kesehatan Jens Spahn menggambarkan situasinya sebagai "darurat nasional" dan menolak untuk mengesampingkan penguncian nasional lainnya. Seperti dilaporkan BBC, Minggu (21/11/2021), benua Eropa kini memerangi gelombang infeksi baru. Direktur regional WHO, Hans Kluge memperingatkan bahwa 500 ribu lebih banyak kematian bisa terjadi pada Maret, kecuali tindakan segera diambil. Peringatan itu datang ketika beberapa negara melaporkan tingkat infeksi tertinggi dan memberlakukan karantina wilayah penuh dan sebagian. Kluge mengatakan faktor-faktor seperti musim dingin, cakupan vaksin yang tidak mencukupi dan dominasi regional dari varian Delta yang lebih menular berada di belakang penyebaran. Kluge mengatakan disiplin pemakaian masker dapat segera membantu dan menyerukan peningkatan penyerapan vaksin dan perawatan medis baru untuk membantu memerangi peningkatan tersebut. "Covid-19 menjadi penyebab kematian nomor satu di wilayah Eropa," katanya kepada BBC.   Sumber: BBC

Topik:

WHO Covid Global vaksin syarat hukum