Polri Sebut Kelompok Terorisme JI Dilatih Beladiri oleh Eks Kombatan Afghanistan

Nicolas
Nicolas
Diperbarui 26 November 2021 11:43 WIB
Monitorindonesia.com - Polri ungkap fakta baru kelompok terorisme Jamaah Islamiyah (JI) yang kerap mendanai pelatihan fisik atau bela diri pada tiap anggotanya melalui perguruan formal yang legal. Kabagbanops Densus 88 Anti-teror Polri, Kombes Pol Aswin Siregar menerangkan salah satu perguruan yang dibentuk JI ada yang diberi nama 'Sasana'. Dalam perguruan tersebut, anggota JI dilatih agar memiliki kemampuan bertarung. "Kemudian, Desus juga menemukan adanya aliran dana ke kelompok yang disebut sasana. Yang di dalamnya ditemukan kegiatan pelatuhan fisik, bela diri, dan itu semua merupakan bagian mereka dalam meningkatkan kemampuan untuk melawan petugas," kata Aswin kepada wartawan, Jumat (26/11/2021). Perguruan bela diri tersebut, menurut Aswin, sulit dibedakan dengan tempat pelatihan lainnya yang ada di tengah masyarakat. Inilah kenapa Densus membutuhkan waktu lebih lama untuk mendalami pendanaan JI. "Bentuknya sama seperti kelompok bela diri biasa, kan susah kita bedakan dengan perguruan bela diri atau pencak silat yang ada di tengah masyarakat itu," lanjutnya. Pelatih perguruan Sasana itu, kata Aswin, merupakan eks kombatan Jamaah Islamiah dari negara konflik yang berasal dari Afghanistan hingga Filipina. "(Pelatihnya) eks kombatan. Mereka alumni Afghanistan atau Filipina, dua itu ya," jelasnya. Aswin kemudian membeberkan saat ini tim Densus tengah fokus untuk mengejar otak dibalik jaringan JI. Selain itu, pihaknya juga terus mendalami sistem pendanaan JI yang lebih rapih dibandingkan dengan kelompok teror lainnya. "Organisasi ini akan terus ada, karena pendanaanya mengalir, kemudian ada rekrutmen juga yang membuat banyak orang baru bergabung dengan mereka. Orangnya, aktivitasnya, serta aset yang dimiliki harus dihentikan," bebernya.[Wawan]

Topik:

Terorisme Jamaah islamiah Aswin Siregar Kombatan Afganistan