WHO Konfirmasi Serangan Tambahan Terhadap Layanan Kesehatan Ukraina

Surya Feri
Surya Feri
Diperbarui 8 Maret 2022 00:05 WIB
Monitorindonesia.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengkonfirmasi tujuh serangan terhadap infrastruktur perawatan kesehatan di Ukraina sejak dimulainya invasi Rusia pada 24 Februari, naik dari empat hari sebelumnya, kata badan PBB itu dalam tanggapan email kepada Reuters pada Senin (7/3). "Pada 7 Maret, sembilan insiden serangan yang diverifikasi terhadap layanan kesehatan di Ukraina telah dipublikasikan di Sistem Pengawasan Serangan terhadap Perawatan Kesehatan (SSA), tujuh dengan tingkat kepastian 'Dikonfirmasi', dan dua dengan tingkat kepastian 'mungkin'," kata WHO dalam sebuah email, mengacu pada database-nya. Serangan itu naik dari empat serangan yang dikonfirmasi di situs web WHO pada hari sebelumnya. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan di Twitter pada hari Minggu bahwa "beberapa" serangan telah terjadi, tanpa memberikan rincian, menambahkan bahwa itu adalah pelanggaran hukum humaniter internasional. Pejabat WHO tidak memberikan informasi tentang para pelaku karena sistem pengawasannya tidak memiliki mandat untuk mengumpulkan informasi tentang mereka. Enam dari tujuh serangan yang dikonfirmasi melibatkan persenjataan berat, database menunjukkan. Satu melibatkan senjata individu, seperti granat atau alat peledak improvisasi, di ambulans pada 26 Februari. Serangan yang dikonfirmasi bersama-sama menyebabkan enam kematian dan 12 luka-luka. "Mereka (fasilitas kesehatan) dilindungi oleh hukum humaniter internasional tetapi masih terjadi lagi," Francesco Rocca, presiden Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah mengatakan kepada wartawan, seperti dikutip dari CNA pada Senin (7/3). "Ini sangat menyedihkan."

Topik:

Rusia Ukraina WHO