Rusia Kembali Luncurkan Rudal ke Ukraina, 35 Tewas

Nicolas
Nicolas
Diperbarui 14 Maret 2022 09:12 WIB
Monitorindonesia.com - Serangan rudal Rusia kembali menghantam pangkalan besar Ukraina yang menurut pejabat setempat, menewaskan 35 orang dan melukai 134 lainnya. Serangan terjadi di dekat perbatasan dengan anggota Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Polandia pada Minggu (13/3/2022). Kementerian pertahanan Rusia mengklaim, serangan udara itu telah menghancurkan sejumlah besar senjata yang dipasok oleh negara-negara asing yang disimpan di fasilitas pelatihan yang luas itu, dan telah menewaskan "hingga 180 tentara bayaran asing". Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi korban yang dilaporkan oleh kedua belah pihak. Serangan terhadap Pusat Perdamaian dan Keamanan Internasional Yavoriv, sebuah pangkalan hanya 25 km dari perbatasan Polandia yang sebelumnya menampung instruktur militer NATO, membawa konflik ke ambang pintu aliansi pertahanan Barat. Rusia telah memperingatkan pada hari Sabtu (12/3/2022), bahwa konvoi pengiriman senjata Barat ke Ukraina dapat dianggap sebagai target yang sah. Gubernur regional Maksym Kozytskyy mengatakan pesawat Rusia menembakkan sekitar 30 roket ke fasilitas Yavoriv dan beberapa berhasil dicegat. "Sedikitnya 35 orang tewas dan 134 terluka," katanya. Juru bicara kementerian pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan Rusia telah menggunakan senjata jarak jauh berpresisi tinggi untuk menyerang Yavoriv dan fasilitas terpisah di desa Starichi. "Akibat serangan itu, hingga 180 tentara bayaran asing dan sejumlah besar senjata asing dihancurkan," katanya. Sementara Inggris menyebut serangan itu sebagai "eskalasi signifikan", dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menanggapi dengan sebuah posting di Twitter yang mengatakan "kebrutalan harus dihentikan". Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan, berbicara di CBS's Face the Nation, memperingatkan bahwa setiap serangan di wilayah NATO akan memicu tanggapan penuh oleh aliansi tersebut. Inggris menyebut serangan itu sebagai "eskalasi signifikan", dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menanggapi dengan sebuah posting di Twitter yang mengatakan "kebrutalan harus dihentikan". Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan, berbicara di CBS's Face the Nation, memperingatkan bahwa setiap serangan di wilayah NATO akan memicu tanggapan penuh oleh aliansi tersebut.[Reuters/Lin]  

Topik:

Rusia Ukraina