Pesawat Boeing 737 China Eastern Airlines Dengan 133 Penumpang Jatuh di Guangxi Selatan China

Surya Feri
Surya Feri
Diperbarui 21 Maret 2022 20:24 WIB
Monitorindonesia.com - Sebuah pesawat China Eastern Airlines dengan 133 orang di dalamnya jatuh di pegunungan di wilayah Guangxi selatan China pada Senin (21/3) saat dalam penerbangan dari kota Kunming ke Guangzhou, kata otoritas penerbangan. Menurut laporan media lokal, petugas penyelamat sejauh ini tidak menemukan tanda-tanda selamat. Penerbangan Boeing 737 "kehilangan kontak udara di kota Wuzhou" di wilayah Guangxi, Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) mengatakan dalam sebuah pengumuman online. "Saat ini, telah dikonfirmasi bahwa penerbangan ini jatuh," kata CAAC, menambahkan bahwa pihaknya telah mengaktifkan tanggap darurat dan "mengirimkan kelompok kerja ke tempat kejadian". Ada 123 penumpang dan sembilan awak di dalamnya, kata CAAC. Media pemerintah mengatakan sebelumnya ada 133 orang di dalamnya. "Dapat mengonfirmasi bahwa pesawat itu jatuh," kata China Eastern Airlines dalam sebuah pernyataan yang juga memberikan rincian hotline untuk kerabat mereka yang ada di dalam pesawat. Jumlah korban tidak diketahui dan tidak ada kabar tentang penyebab kecelakaan itu. Pesawat itu adalah pesawat 737-800 yang berusia enam tahun, menurut Flightradar24. Presiden China Xi Jinping menyerukan upaya "habis-habisan" untuk mengatur operasi pencarian dan penyelamatan bagi penumpang di pesawat yang jatuh, televisi pemerintah melaporkan. Mengekspresikan "kejutan" mendengar berita kecelakaan itu, Xi menginstruksikan para pejabat untuk meluncurkan tanggapan darurat segera dan untuk menyelidiki penyebab kecelakaan itu sesegera mungkin, menurut CCTV televisi negara. Perdana Menteri China Li Keqiang juga menginstruksikan para pejabat untuk tidak menyia-nyiakan upaya dalam mencari korban selamat dan memberikan kenyamanan yang cukup kepada keluarga korban, menurut CCTV. #China Eastern Airlines