Polisi Tembak Polisi Terjadi Lagi, Legislator Lampung Dorong Perbaikan Seleksi Calon Anggota Polri!

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 5 September 2022 20:30 WIB
Jakarta, MI - Nyaris dua bulan, kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (J) belum terungkap. Atas kasus yang melibatkan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo dan kawan-kawan yang kini ditetapkan sebagai tersangka itu, berdampak pada tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri yang kian makin menurun. Ditambah lagi dengan kasus yang menggemparkan Lampung Tengah, yakni Polisi tembak polisi hingga tewas, antara Aipda Ahmad Karnain (41) anggota Bhabinkamtibmas Polsek Way Pengubuan dengan Aipda Rudi Suryanto yang merupkan Kanit Ps Provos di Polsek Way Pengubuan, Lampung Tengah. Aipda Ahmad Karnian tewas ditembak rekannya itu. Lantas, apa yang menjadi penyebab kasus Polisi tembak Polisi masih terjadi terjadi? Menanggapi hal ini, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung Timur Komisi I dari Fraksi Nasdem, Agus Putra Eka Jasutra menilai, bahwa sudah seharusnya Polri melakukan revolusi mental agar lebih baik lagi kedepannya. Salah satu yang didorong Agus adalah terkait proses seleksi calon anggota Polri yang seharusnya sesuai dengan kulitas, mental dan kompentisnya. "Nampaknya Polri sedang dalam ujian, maka Polri harus terus melakukan upaya perbaikan di segala hal. Mulai dari proses penjaringan atau seleksi calon anggota Polri, sampai dengan penempatan jabatannya, sesuai dengan kualitas mental dan kompetensinya," kata Agus kepada Monitorindonesia.com, Senin (5/9) malam. Selain itu, Agus menyebut kejadian penembakan ini tidak serta-merta memunculkan urgensi atas revisi UU Kepolisian. Kata dia, yang lebih penting daripada merevisi undang-undang adalah memastikan revolusi mental di tubuh Polri. "Agar hal-hal serupa tidak terjadi lagi, terakhir ya proses hukum dijalankan sesuai ketentuan yang berlaku," tandasnya. Diketahui, Polisi mengungkap motif di balik peristiwa polisi menembak polisi di Lampung Tengah, Lampung. Pelaku tega menembak rekannya sesama polisi diduga lantaran dendam. "Jadi pelaku ini dendam dengan korban," ujar Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwawani Pandra Arsyad kepada wartawan, Senin (5/9/2022). Pandra memaparkan, pelaku diduga dendam karena korban selalu membuka aib, termasuk soal kabar istri pelaku belum membayar uang arisan. "Motif sementara yang kami dapatkan dari keterangan tersangka hingga tega melakukan penembakan terhadap korban, diduga karena pelaku dendam terhadap korban, karena korban selalu membuka aib/keburukan tersangka kepada kawan-kawannya dan terdapat kabar di grup WhatsApp bahwa istri dari pelaku belum membayar uang arisan online," paparnya. [Wan]