Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Mendekati 5.000 Orang

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 7 Februari 2023 16:33 WIB
Jakarta, MI - Jumlah korban tewas akibat gempa dahsyat yang mengguncang Turki dan Suriah mendekati 5.000 orang, pada Selasa (7/2). Jumlah korban yang terus meningkat membuat para tim penyelamat mulai kewalahan. Dilansir dari Channelnewsasia, Selasa (7/2), jumlah korban tewas di Turki naik menjadi 3.381 orang, kata Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) Turki. Sedangkan korban tewas di Suriah, yang telah dihancurkan oleh perang selama lebih dari 11 tahun, mencapai lebih dari 1.500, menurut pemerintah Suriah dan layanan penyelamatan di barat laut yang dikuasai pemberontak. Gempa berkekuatan magnitudo 7,8 melanda Turki dan Suriah pada Senin (6/2) pagi, merobohkan ribuan bangunan termasuk banyak blok apartemen, menghancurkan rumah sakit, dan menyebabkan ribuan orang terluka atau kehilangan tempat tinggal. Cuaca musim dingin yang membekukan menghambat upaya pencarian sepanjang malam. Suara seorang wanita terdengar meminta bantuan di bawah tumpukan puing di provinsi Hatay, Turki selatan. Di dekatnya, tubuh seorang anak kecil terbaring tak bernyawa. Pejabat AFAD Orhan Tatar mengatakan, 5.775 bangunan telah hancur akibat gempa, yang diikuti oleh 285 gempa susulan, dan 20.426 orang terluka. Badan bencana Turki mengatakan 13.740 personel pencarian dan penyelamatan dikerahkan dan lebih dari 41.000 tenda, 100.000 tempat tidur, dan 300.000 selimut telah dikirim ke wilayah tersebut. Gempa tersebut, yang diikuti oleh gempa susulan, merupakan yang terbesar yang tercatat di seluruh dunia oleh Survei Geologi AS sejak terjadi di Atlantik Selatan yang terpencil pada Agustus 2021. Gempa lain berkekuatan 5,6 melanda Turki tengah pada hari Selasa, kata Pusat Seismologi Mediterania Eropa. Gempa hari Senin adalah yang paling mematikan di Turki sejak gempa berkekuatan serupa pada tahun 1999 yang menewaskan lebih dari 17.000 orang. Hampir 16.000 dilaporkan terluka dalam gempa hari Senin. Koneksi internet yang buruk dan jalan yang rusak antara beberapa kota Turki yang paling parah terkena dampak, rumah bagi jutaan orang, menghambat upaya untuk menilai dampak dan merencanakan bantuan. Presiden Turki Tayyip Erdogan menyebut, gempa itu sebagai bencana bersejarah dan mengatakan pihak berwenang sedang melakukan semua yang mereka bisa. Di kota Iskenderun, Turki, tim penyelamat memanjat tumpukan puing yang dulunya merupakan bagian dari unit perawatan intensif rumah sakit pemerintah untuk mencari korban selamat. Petugas kesehatan melakukan apa yang mereka bisa untuk merawat korban yang terluka.