Mbah Slamet Pasang Jerat di Fecebook, Lalu Racuni Korbannya 

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 11 April 2023 03:47 WIB
Jakarta, MI - Dukun pengganda uang di Banjarnegara, Mbah Slamet memasang jerat  di media sosial (Medsos) yakni Facebook. Setelah korban terperangkap tipu daya, Mbah Slamet lalu meracuni korbannya. Sementara untuk korbannya, kata Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto, awalnya tertarik dengan postingan tersangka di Facebook yang mengaku memiliki kemampuan untuk bisa menggandakan uang. "Awalnya sang korban memberikan mahar yang ingin digandakan kepada Mbah Slamet. Namun, ketika korban menagih uangnya, pelaku melakukan upaya pembunuhan," katanya kepada wartawan, Selasa (11/4). Berdasarkan pengakuannya, pelaku tidak memiliki kemampuan menggandakan uang. Ia melakukan ini semua hanya untuk menguasai harta korban. "Tetapi, berdasarkan pengakuan Mbah Slamet sendiri, dirinya mengaku tidak memiliki kemampuan untuk menggandakan uang. Kedoknya memang hanya penipuan untuk menguasai harta korban," katanya. Berdasarkan hasil pemeriksaan, seluruh 12 korban tewas karena diracuni tanpa kekerasan. "Ia melakukannya sendirian kepada korban, tanpa bantuan dari siapa pun," katanya. "Dari hasi otopsi, 12 korban ini memang tidak ada tanda-tanda mendapatkan perlakukan kekerasan. Jadi korban dibunuh dengan cara diracuni dan pada lubang kuburan korban ditemukan botol berisi potasium," sambungnya. Lebih lanjut, Kapolres Banjarnegara menggambarkan kronologi korban yang terperangkap tipu daya pelaku. Seluruh korban ingin mendapat uang secara instan dengan menggandakan uang dan termakan iming-iming pelaku. Kasus ini terkuak ketika ada anak korban yang melaporkan kehilangan orang tuanya. Setelah diselidiki, korban melakukan kontak terakhir dengan kaki tangan pelaku dan tidak kembali lagi selama berhari-hari. "Salah satu penyebab terkuaknya kasus ini karena adanya laporan orang hilang dari anak korban Paryanto. Ia melaporkan pada 27 Maret lalu ke Polres Banjar Negara bahwa ayahnya hilang, sehingga dari situ kita membuka untuk perkara pembunuhan berencana ini," ucapnya. Atas peristiwa ini, Hendri menghimbau kepada masyarakat agar tidak termakan penipuan berkedok penggandaan uang seperti ini. Ia meminta masyarakat berhati-hati jika ada pelaku penipuan lainnya yang memiliki modus seperti ini.​ "Saya menghimbau apa bila ada yang mengiming-imingi mendapat uang secara instan dengan menggandakan uang, saya pastikan itu adalah penipuan. Saya minta masyarakat lebih berhati-hati kepada pelaku lain yang memiliki modus sama seperti ini," tutupnya.