KKB Sebut 26 Anggota Kopassus Melarikan Diri ke Hutan

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 19 April 2023 02:30 WIB
Jakarta, MI - Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB kembali melakukan penyerangan terhadap sejumlah anggota Kopassus di Papua. Enam prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dikabarkan gugur, dan sembilan lainnya dalam tawanan setelah kelompok separatisme bersenjata Papua merdeka. KKB itu melakukan serangan di Pos Militer Mugi di Distrik Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4) sore waktu setempat. Dalam video yang beredar, seorang pria yang mengaku sebagai anggota TPNPB-OPM atau yang disebut Pemerintah Indonesia sebagai KKB, mengatakan, bahwa penyerangan itu dilakukan di bawah komando Egianus Kogoya. “Kami telah mendapat laporan dari penanggungjawab perang dari Kogoya bahwa kemarin tanggal 15 April 2023 perayaan Kopassus Kolonial di distrik Paro dan dimana ketika perayaan di Distrik Paro, itu militer kami Tentara Penguasa Nasional Papua Barat melakukan penembakan," kata pria itu dalam sebuah video seperti dikutip Monitor Indonesia, Selasa (18/4). Menurutnya, dalam penyerangan tersebut perang pembebasan telah dikuasai militer oleh TPNPB-OPM di bawah pimpinan Egianus Kogoya. "Dalam penyerangan tersebut TPNPB-OPM berhasil mengambil enam sniper jarak jauh dan tiga M 16 A1 yang dimiliki langsung oleh Tentara Penguasa Nasional Papua Barat," katanya. Pernyataan itu, tegas dia, resmi disampaikan kepada pihaknya untuk disampaikan kepada seluruh media nasional dan internasional. Pria itu juga mengklaim bahwa TNPB-OPM telah berhasil menembak mati enam prajurit Kopassus. “Saat ini, bahwa perang dan pengambilan jenazah yang telah ditembak kami TNPB-OPM yaitu enam anggota Kopassus TNI Kolonial Indonesia dan sembilan yang ditawan oleh militer kami. Dan 26 anggota Kopassus melarikan diri di hutan-hutan, dan saat ini masih terjadi perang di hutan," ungkapnya. Ia menambahkan, sampai saat ini pihaknya masih memantau penyisiran yang dilakukan oleh TNI Polri dengan menggunakan 4 helikopter. "4 helikopter milik TNI Polri sedang melakukan penyisiran di Distrik Paro diduga pada Ramadhan sampai saat ini kami masih memantau situasi di lapangan," jelasnya. "Kami minta kepada seluruh masyarakat internasional dan seluruh rakyat Papua tetap konsisten mendoakan perang TNPB-OPM yang tetap masih konsisten 60 tahun kami masih bertahan untuk mempertahankan kebenaran," imbuhnya. Sebelumnya, Kapuspen TNI, Laksamana Muda, Julius Widjojono membantah, kabar yang menyebut enam prajurit TNI tewas sedangkan sembilan lainnya disandera oleh KKB. Yang gugur dalam kejadian itu hanya satu, atas nama Pratu Miftahul Arifin. Peristiwa tersebut terjadi di wilayah Mugi Mam, Papua sekira pukul 16:30 WIT, pada Sabtu 15 April 2023. “Menindaklanjuti kesimpang siuran informasi yang beredar di media sosial sejak kemarin saya menyarankan kepada segenap awak media untuk berkenan merujuk pada informasi yang disampaikan Mabes TNI,” kata Laksamana Muda, Julius Widjojono, kemarin. Menurut dia, penyebaran informasi yang keliru akan berdampak pada tingkat keberhasilan operasi di lapangan. “TNI sebagai patok NKRI tidak pernah mundur sejengkal pun untuk menjaga kedaulatan NKRI dan itu masih konsisten dilaksanakan di Papua,” tegasnya. Lebih lanjut Laksamana Muda, Julius Widjojono juga mengatakan, bahwa Panglima TNI dengan tegas menyampaikan untuk mengambil tindakan, jangan ragu-ragu. “Adapun kondisi prajurit lainnya masih berada di lokasi. Kami sulit menghubungi karena kondisi cuaca tidak menentu. Untuk itu Panglima TNI secara terus-menerus memerintahkan untuk melakukan pencarian dan bantuan tempur dengan kekuatan maksimal,” pungkasnya.