Biadab! Setelah Dibunuh, Siswi SMP di Mojokerto Diperkosa 2 Kali

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 14 Juni 2023 22:08 WIB
Jakarta, MI - Siswi SMP di Mojokerto berinisial AE (13) tewas dibunuh oleh teman satu kelasnya sendiri berinisial AB (15). Korban dibunuh dengan cara dicekik. Setelah tewas, mayat korban diperkosa dua kali oleh teman AB, yakni AD (19). Kapolres Mojokerto Kota AKBP Wiwit Adisatria mengatakan, korban dibunuh di belakang rumah AB di Dusun Kemlagi Barat, Desa/Kecamatan Kemlagi pada 15 Mei 2023 malam. Jarak lokasi pembunuhan sekitar 100-200 meter dari rumah AB. Adapun AB tak hanya teman sekelas korban, tetapi juga pernah berpacaran dengan korban. "Hasil autopsi sementara korban (meninggal) karena kekurangan oksigen. Pengakuan pelaku (AB) mencekik korban sampai kehabisan napas. Eksekutornya malah pelaku anak, teman satu kelas korban," kata Wiwit kepada wartawan, Selasa (13/6). Untuk melakukan aksinya, AB dibantu oleh temannya AD. Menurut Wiwit, korban yang sudah tak bernyawa sempat diperkosa AD hingga dua kali. "Informasi yang kami dapatkan, pelaku dewasa (AD) sempat melakukan persetubuhan, informasi sementara 2 kali, tapi masih kami dalami. Ketika disetubuhi korban kemungkinan besar sudah meninggal," ungkapnya. Sebagai informasi, korban telah dilaporkan hilang sejak 15 Mei 2023 lalu. Siswi kelas 3 SMP asal Desa Mojojajar, Kemlagi, Mojokerto itu pamit kepada ibunya untuk melihat pasar malam. Orang tua korban kemudian melaporkan kehilangan putrinya ke Polsek Kemlagi pada 17 Mei 2023. Korban akhirnya ditemukan polisi dalam kondisi sudah tak bernyawa pada Selasa (13/6) dini hari. Saat ditemukan, jasad korban terbungkus karung putih dan tergeletak di sebuah parit di bawah jembatan rel kereta api, Dusun Karangnongko, Desa Mojoranu, Sooko, Mojokerto. Mayat korban ditemukan polisi setelah berhasil meringkus dua pelaku pada Senin (12/6) sekitar pukul 16.00 WIB. Kedua pelaku berinisial AD (19) dan AB (15), warga Kecamatan Kemlagi. Jenazah korban diautopsi dan diidentifikasi oleh tim forensik RS Bhayangkara Polda Jatim di kamar jenazah RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo sekitar pukul 10.00-11.45 WIB. Keluarga korban memastikan mayat tersebut adalah korban yang hilang sebulan lalu. Setelah dilakukan pemulasaraan, jenazah dibawa keluarganya ke rumah duka untuk dimakamkan. Namun, tim forensik RS Bhayangkara Polda Jatim melakukan tes DNA untuk memastikan identitas korban. Sampel pembanding diambil dari ayah dan ibu korban.