KPK Kantongi Bukti Korupsi, Keberadaan Mentan Syahrul Limpo Masih Misteri

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 3 Oktober 2023 17:17 WIB
Jakarta, MI - Keberadaan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo sampai saat ini masih misteri. Sebab, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi mengaku hingga hari ini kehilangan kontak dengan politkus Partai nasional Demokrat (NasDem) itu yang juga telah dikabarkan ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Belum. Belum ada kontak sama sekali," kata Harvick di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (3/10). Bahkan, ia menyebut, pihaknya masih mencari keberadaan Mentan Syahrul Yasin Limpo. Terakhir, saat dilakukan penggeledahan oleh KPK, Mentan Syahrul sedang melakukan kunjungan kerja ke Eropa. "Jadi sampai hari ini kita terus mencari keberadaan Pak Menteri karena memang sampai detik ini kita belum ada kabar mengenai keberadaan pak menteri sampai hari ini. Ini belum tahu kita ini posisi akhirnya," jelas Harvick. Menurut Harvick, komunikasi terakhirnya dengan Mentan Syahrul dilakukan sebelum keberangkatannya ke Spanyol. Selain ke Spanyol, Harvick menyebut, Mentan Syahrul juga melakukan kunjungan kerja ke Roma, Italia. Berdasarkan informasi terakhir yang diterimanya, Mentan Syahrul  berangkat bersamaan dengan sejumlah pejabat eselon dan juga staf. Namun saat akan kembali ke Tanah Air, Mentan Syahrul dan pejabat yang ikut kunjungan tak kembali secara bersamaan. "Kalau dari Spanyol, informasi terakhir yang kami terima itu memang berbarengan dengan beberapa pejabat eselon kami. Eselon I ada yg ikut 3 orang, juga ada eselon II yang ikut kunjungan kerja pak menteri, dan ada beberapa staf. Kembali ke Tanah Airnya ini memang masing-masing karena mungkin tiket juga terbatas. Akhirnya terpisah," jelas Harvick. Dia pun meyakini Mentan SYL tak melarikan diri dari penyelidikan kasus yang tengah menjeratnya. Menurut Harvick, pemerintah, khususnya instansi terkait juga telah mencari keberadaan Mentan SYL. "Wah insya Allah sih enggak ya. Mudah-mudahan kita doakan bersama-sama agar bisa selesai. Insya Allah," kata Harvick. Sementara itu, berdasarkan Surat Penggunaan VIP Room Angkasa Pura II, nama Mentan Syahrul menggunakan ruang itu pada Minggu tanggal 1 Oktober 2023, sekira pukul 15.25 WIB. Maka dapat dipastikan bahwa Mentan Syahrul dijadwalkan tiba di Tanah Air di hari itu juga. Surat Pengunaan VIP Room Mentan Syahrul Yasin Limpo (Foto: Doc MI) Barang Bukti Nyaris Dimusnahkan Dalam giat penggeledahan, KPK telah menemukan dokumen dan barang bukti elektronik dalam penggeledahan di gedung Kementerian Pertanian (Kementan) pada Jumat, 29 September 2023 kemarin. Namun ada dokumen yang hendak dimusnahkan oleh pihak tertentu. "Dari informasi yang kami terima, saat tim penyidik KPK melakukan penggeledahan di gedung Kementan RI di Jakarta Selatan, tim penyidik mendapati adanya dokumen tertentu yang dikondisikan dan diduga akan dimusnahkan," ujar Kepala Bagian Pemberitaan (Kabag) KPK, Ali Fikri kemarin. Ali menyebut, dokumen yang diduga hendak dimusnahkan itu diyakini berkaitan erat dengan kasus yang tengah ditangani KPK ini. Hanya saja Ali tak menjelaskan detail dugaan adanya percobaan pemusnahan barang bukti ini. "Beberapa dokumen dimaksud diduga kuat adalah bukti adanya aliran uang yang diterima para pihak yang ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara ini," kata Ali. Ali pun mengingatkan agar tidak ada pihak yang mencoba menghalangi proses penyidikan perkara yang ditangani KPK. Ali mengancam menggunakan Pasal 21 UU Tipikor tentang perintangan penyidikan kasus korupsi. "Kami ingatkan untuk pihak-pihak yang ada di internal Kementan RI maupun pihak terkait lainnya untuk tidak melakukan penghalangan maupun merintangi proses penyidikan dari tim penyidik KPK. Ketegasan KPK untuk menerapkan ketentuan pasal 21 UU Tipikor dapat kami lakukan terhadap berbagai pihak dimaksud," kata Ali. KPK juga menemukan sejumlah uang yang nilainnya mencapai puluhan miliar saat penggeledahan di rumah dinas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Selain uang, tim penyidik KPK juga menemukan 12 pucuk senjata api. Kronologi Singkat Seperti dalam catatan Monitorindonesia.com, bahwa pada 14 Juni 2023 lalu, lembaga antirasuah itu mengumumkan telah membuka penyelidikan soal dugaan tindak pidana korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan). Informasi tersebut diumumkan oleh Plt. Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu. Lalu, pada tanggal 16 Juni, KPK meminta keterangan terhadap Mentan Syahrul. Namun, Syahrul tidak dapat hadir dengan alasan sedang melakukan perjalanan dinas menghadiri acara G20 di India. Mentan Syahrul pun kemudian meminta agar tanggal pemanggilan ditunda hingga 27 Juni 2023. Sebab, setelah pergi ke India, Syahrul berencana melanjutkan lawatannya ke Cina dan Korea Selatan dalam rangka kerja sama modernisasi pertanian dan fasilitas pasar ekspor pertanian. Namun, KPK menolak permintaannya. Alhasil, dia diperiksa pada Senin (19/6). Pasa saat itu, status kasus ini masih dalam penyelidikan. Ia diperiksa selama 3,5 jam di gedung lama atau Gedung ACLC KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan. “Hari ini saya memenuhi panggilan dari KPK, yang selama ini dua kali sebelumnya dipanggil saya dalam kegiatan yang terkait kegiatan negara, kelompok kerja dan penas,” ungkap Syahrul. Syahrul menyatakan bahwa dirinya siap untuk bersikap profesional dan kooperatif selama proses pemeriksaan berlangsung, dan dia siap hadir kapanpun penyidik KPK memanggilnya. “Saya sudah diperiksa secara profesional. Saya terima kasih, dan saya tetap akan kompromi, akan kooperatif, kapan pun dibutuhkan saya siap hadir,” kata dia. Dalam kasus ini, selain Mentan Syahrul Yasin, berhembus kabar pula bahwa ada dua yang juga ditersangkakan yakni Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementan Kasdi Subagyono, serta Direktur Alat Mesin Pertanian, Muhammad Hatta. (Wan) #Mentan Syahrul  

Topik:

Nasdem KPK Mentan Syahrul Yasin Limpo