Hamas vs Israel Kian Mencekam, Apa Kabar WNI di Palestina?

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 10 Oktober 2023 16:18 WIB
Jakarta, MI - Kelompok Hamas dan Israel terlibat dalam konflik bersenjata sejak Intifada Palestina Pertama. Pertempuran berlanjut di Israel selatan pada Senin (9/10) pagi, setelah pemerintah Israel menyatakan perang dan mengintensifkan pemboman di Jalur Gaza. Hal tersebut merupakan respons pembalasan atas serangan mendadak besar-besaran yang dilakukan Hamas. Hamas bergerak dari Gaza kemudian memasuki Israel melalui darat, laut, dan udara. Bahkan beberapa diketahui menggunakan paralayang. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan sekitar 2.200 roket ditembakkan ke Israel, namun pihak Hamas menyebutkan angkanya mencapai 5.000. Komandan militer Hamas Muhammad Al-Deif menyebut operasi tersebut adalah respons terhadap serangan kepada perempuan, penodaan masjid al-Aqsa di Yerusalem, dan pengepungan Gaza. Dalam kejadian tersebut, IDF mendesak warga sipil di Gaza untuk segera meninggalkan daerah pemukiman mereka demi keselamatan mereka ketika operasi militer Israel terus menargetkan Hamas. Lantas bagaimana dengan kabar warga negara Indonesia (WNI) di Palestina itu? Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) telah mengimbau agar WNI segera meninggalkan wilayah Israel dan Palestina usai konflik kembali pecah di dua negara tersebut. Akibat konflik tersebut, ratusan orang tewas. "Menimbang situasi keamanan terakhir dan demi keselamatan para WNI, Pemerintah Indonesia menghimbau agar WNI yang berada di wilayah Palestina maupun Israel segera meninggalkan wilayah tersebut," kata Kemenlu dalam siaran pers, Selasa (10/10). Kemenlu juga meminta WNI untuk membatalkan rencana kunjungan ke dua negara tersebut bagi yang sudah merencanakan perjalanan. Terkait rencana evakuasi, Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu, Judha Nugraha mengatakan, situasi keamanan di lapangan bervariasi tergantung lokasinya, baik di Palestina maupun Israel. "Untuk lokasi yang masih memungkinkan pergerakan yang relatif aman, seperti beberapa titik di Israel, diminta para WNI untuk segera meninggalkan wilayah tersebut, termasuk bagi WNI wisatawan," jelas Judha. Diberitakan sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu telah menyatakan perang terbuka terhadap Hamas di Palestina. Jumlah korban tewas akibat konflik bersenjata antara Israel dan Hamas sejak 7 Oktober 2023, juta terus bertambah. Korban tewas akibat serangan Hamas ke Israel naik menjadi lebih dari 1.487 orang pada Senin (9/10). Sedangkan korban luka disebut mencapai 6.327 orang. Dilansir dari AFP, Kementerian Kesehatan Palestina menyebut korban tewas di Jalur Gaza meningkat menjadi 687 orang pada Senin. Kemudian, 3.727 orang lainnya terluka sejak Israel melancarkan gelombang serangan udara sebagai balasan. (Wan)