Presiden Jokowi Optimis Prospek Pertumbuhan Ekonomi Semakin Cerah Tahun Ini

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 9 Februari 2022 15:45 WIB
Monitorindonesia.com- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2021 sudah cukup baik lantaran tumbuh 5,02 persen. Dengan begitu, Jokowi optimis prospek pertumbuhan ekonomi pada tahun ini semakin cerah sebab indikator ekonomi telah menunjukkan tren yang semakin baik seperti PMI per Januari 2022 berada di level 53,7. Capaian tersebut berada pada zona ekspansif dan lebih tinggi dari PMI ASEAN yang berada di level 52,7. Hal tersebut tak luput dari keberhasilan Indonesia dalam menangani gelombang covid-19 varian Delta di hadapan investor. Maka dari itu, keberhasilan tersebut ia yakini akan menjadi kunci pertumbuhan ekonomi selanjutnya. "Keberhasilan kita dalam menghadapi gelombang Delta di kuartal III-2021 menjadi kunci untuk pemulihan ekonomi yang cepat di kuartal IV-2021," kata Jokowi dalam Mandiri Investment Forum 2022, Rabu (9/2/2022). Kemudian, dari sisi investasi, kata Jokowi, pada 2021 realisasinya mencapai Rp901 triliun atau tumbuh sembilan persen year on year (yoy). "Penanaman modal asing tumbuh 10 persen yoy mencapai Rp454 triliun menunjukkan kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia di tengah situasi pandemi covid-19," ucapnya. Sementara dari sisi ekspor Indonesia juga meningkat di 2021 sebesar 41,9 persen dengan nilai USD232 miliar. Sedangkan impor tumbuh 38,6 persen. Bahkan, indeks keyakinan konsumen juga berada di tingkat yang optimistis sebesar 118,3 pada Desember 2021. "Hal ini mengindikasikan penguatan ekonomi dalam negeri," singkatnya. Karena itu, lanjut Jokowi, pemerintah akan menyajikan peluang transformasi dan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik terutama dalam bidang ekonomi hijau dan teknologi informasi. Namun demikian, kondisi pandemi covid-19 dan penanganannya masih menjadi faktor penentu dalam agenda pemulihan ekonomi. "Percepatan vaksinasi dan pengendalian pandemi yang lebih baik menjadi kunci keberhasilan kita dalam pemulihan ekonomi," pungkasnya. (Wawan)
Berita Terkait