Generasi Muda Wajib Menguasai Iptek agar Berdaya Saing di Eera 5.0

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 8 Maret 2022 12:04 WIB
Monitorindonesia.com – Generasi muda wajib menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) agar memiliki daya saing di era 5.0. Selain itu generasi juga harus berjiwa mandiri, kreatif, adaptif, kolaboratif, dan inovatif. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan hal tersebut dalam Seminar Nasional Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah. “Agar generasi dapat berdaya saing memasuki era Society 5.0,” kata Menko Airlangga Hartarto sebagaimana disampaikan dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa (8/3/2022). Diuraikan, dalam 15 tahun ke depan Indonesia akan membutuhkan setidaknya 9 juta orang atau 600 ribu orang talenta digital per tahun yang mampu menjadi technopreneur berdaya saing tinggi. Hal ini karena penduduk usia muda dan produktif Indonesia mencapai 191 juta atau 70 persen dari total penduduk. Penduduk ini rata-rata berselancar di internet sekitar 8 jam sehari sehingga Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang besar. “Pada tahun 2021-2022 pengguna internet di Indonesia juga meningkat 2,1 juta dari sebelumnya. Hal-hal tersebut tentunya akan menjadi modal bagus untuk kita membangun perekonomian di era digital ini,” kata Menko Airlangga. Airlangga mengatakan, pemerintah telah berupaya meningkatkan jumlah talenta digital di Indonesia, salah satunya melalui Program Kartu Prakerja, yang kembali dibuka untuk gelombang 23 pada pada 17 Februari lalu. Melalui program ini pemerintah mendorong masyarakat menambah kompetensi secara lebih mudah melalui jenis-jenis pelatihan yang tersedia, terutama yang terkait dunia digital. “Program Kartu Prakerja tidak hanya reskilling dan upskilling, tapi ini juga didorong kepada mereka yang terdampak pandemi dan ingin mencoba berwirausaha. Juga diadakan berbagai pelatihan digital di 34 provinsi yang menjadi bagian dalam Gerakan Nasional Literasi Digital,” ujarnya. [zan]