Menteri PPPA Bintang Puspayoga Dukung UMKM Perempuan dalam Upaya Pemulihan Ekonomi Nasional

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 22 Mei 2022 11:52 WIB
Jakarta, MI – Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah pusat dan daerah dalam pemulihan ekonomi nasional pascapandemi Covid-19. Salah satu upaya tersebut adalah dengan mendukung pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan sebagai penggerak ekonomi kreatif serta daya saing produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia di kancah nasional dan internasional. Hal itu diperlihatkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga dengan menyambut baik pagelaran Merayu Trenggalek Fashion Day di Museum Tekstil, Jakarta pada 20 – 21 Mei 2022 yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Pagelaran show tersebut menampilkan berbagai macam produk UMKM lokal daerah dan kerajinan batik, khususnya batik Trenggalek. Bintang Puspayoga menilai perlunya dukungan terhadap pelaku UMKM perempuan dalam upaya untuk mencapai pemulihan ekonomi nasional tersebut. “Apresiasi setinggi-tingginya saya sampaikan kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan kegiatan yang sangat penting ini. Kegiatan yang tidak hanya menjadi wadah pelestarian budaya Indonesia saja, namun juga merupakan momentum kebangkitan perekonomian masyarakat khususnya di Kabupaten Trenggalek, yang ditopang dalam berbagai semangat, termasuk semangat untuk memberdayakan para perempuannya,” tuturnya, Minggu (22/5). Menteri PPPA itu juga mengatakan, bangsa Indonesia patut berbangga karena dianugerahi warisan budaya serta sumber daya alam yang begitu kaya. Selain menjadi karakter bangsa Indonesia, warisan budaya juga menjadi kekuatan dalam ekonomi kreatif. “Diversifikasi produk UMKM Indonesia memiliki keunggulan, karena dilahirkan dan diadaptasi dari budaya dan kearifan lokal daerah-daerah di Indonesia, salah satunya Kabupaten Trenggalek yang memiliki potensi luar biasa dalam mengolah warisan budaya nya menjadi produk UMKM yang mampu bersaing secara global,” ujarnya. Berdasarkan Data Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Besar di Indonesia Tahun 2019, lebih dari 50 persen UMKM dimiliki dan dikelola oleh perempuan. UMKM merupakan penggerak strategis dalam pembangunan ekonomi nasional karena 99,99 persen usaha di Indonesia merupakan UMKM. Dengan potensi luar biasa tersebut, peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan yang berspektif gender menjadi hulu dari 5 arahan Presiden Joko Widodo kepada Kementerian PPPA. Arahan Presiden tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam agenda pembangunan Indonesia ke depan serta upaya mencapai sustainable development goals (SDGs), yaitu mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum perempuan dan anak perempuan. “Pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi itu akan meningkatkan kesejahteraan di rumah tangga tapi juga negara. Potensi luar biasa perempuan sebagai penggerak ekonomi menjadi sangat penting sehingga perlu dukungan dari berbagai macam pihak dalam memberdayakan perempuan di bidang ekonomi. Perempuan adalah kekuatan bangsa, maka mari kita mulai dari sesama perempuan untuk saling mengultivasi dan saling mendukung untuk mewujudkan perempuan berdaya, anak terlindungi, Indonesia maju,” lanjutnya. Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin menyampaikan bahwa perempuan memiliki peran dan dampak yang sangat luar biasa, terutama dalam pemulihan ekonomi. “Sudah saatnya bagi perempuan untuk terus di dorong dalam mengoptimalkan potensi-potensi kreatif yang berdampak pada multi-layer, tidak hanya pada ekonomi semata namun juga pada pengembangan sumber daya manusia. Seperti yang diketahui, perempuan adalah sekolah pertama bagi anak-anak kita, karena itulah perempuan harus berdaya sehingga dapat melahirkan generasi gemilang bangsa Indonesia,” tutur Bupati Trenggalek. Merayu Trenggalek Fashion Day merupakan rangkaian dari pagelaran Trenggalek Fashion Week tahunan untuk menggambarkan pemberdayaan perempuan serta mengakselerasi seluruh potensi daerah, masyarakat, serta UMKM Kabupaten Trenggalek agar naik kelas dan mampu bersaing ditingkat nasional dan internasional. Pagelaran tersebut digadang spesial karena sarat edukasi dan fokus menonjolkan kearifan lokal Kabupaten Trenggalek, salah satunya batik Trenggalek. Sebagai warisan budaya Indonesia yang telah ditetapkan oleh United Nations Educational, Scientific, Cultural Organization (UNESCO) pada 2 Oktober 2009 silam, batik menjadi salah satu indentitas bangsa yang tak lekang oleh waktu dan dilestarikan secara turun temurun. Pengakuan UNESCO atas batik Indonesia sebagai warisan budaya tak ayal berhasil meningkatkan mata pencaharian bagi pengrajin batik serta pengusaha UMKM yang di dominasi oleh perempuan Indonesia. Karenanya, dukungan dan sinergi bersama memberdayakan perempuan di bidang ekonomi menjadi prioritas bersama demi menyukseskan bangsa.  
Berita Terkait