Indonesia Tak Masuk 10 Besar Industri Halal, Erick Thohir: Kita Harus Tingkatkan Kapabilitas

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 18 Juni 2022 18:56 WIB
Jakarta, MI - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan kontribusi Indonesia sebagai produsen produk halal dunia masih tergolong minim. Ia pun menyayangkan posisi Indonesia yang masih menjadi penonton dalam industri halal secara global tersebut. Padahal menurut Menteri BUMN itu, sebagai negara yang memiliki penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki kekuatan yang potensial sebagai pemain utama industri halal global. "Kita harus meningkatkan kapabilitas kita. Jangan di era dunia yang berubah, kita tertinggal. Kita hanya jadi penonton, ini banyak tanda-tandanya. Kita merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Tetapi kalau bicara industri halal, di 10 besar negara yang memproduksi produk-produk halal, Indonesia tidak masuk,” kata Erick Thohir, Sabtu (18/6). Atas kondisi tersebut, ia meminta seluruh elemen masyarakat untuk tidak saling menyalah-nyalahkan. Adapun yang terpenting, melakukan introspeksi diri dan membangun diri. “Di 10 besar ada negara Amerika Serikat, Brasil, Taiwan. Sementara, tidak ada Indonesia. Ini salah siapa? Salah kita. Kita tidak boleh menjadi generasi yang terus menyalah-nyalahkan tanpa kita introspeksi diri, tanpa kita membangun diri,” kata Erick Thohir. Erick Thohir mengungkapkan upaya membangun industri halal juga terus dilakukan pemerintah, antara lain dengan mendorong usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) agar bangkit setelah sebelumnya dihantam pandemi Covid-19. “Kita juga mendorong program ibu-ibu Mekaar (membina ekonomi keluarga sejahtera) yang ada di desa-desa, pinjaman Rp 1 juta sampai Rp 4 juta tanpa agunan. Kenapa? Supaya bisa ikut menjaga pembangunan ekonomi keluarga dan menunjang pendidikan,” tegasnya. Sementara itu, Staf Ahli Bidang Perdagangan Jasa Kementerian Perdagangan Frida Adiati juga mengungkapkan, permintaan produk halal di pasar global semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk muslim di dunia yang saat ini mencapai 1,9 miliar. Namun saat ini Indonesia baru menjadi top five market, belum menjadi produsen dari produk halal. Frida memberi contoh, potensi industri fashion muslim global pada 2024 diperkirakan mencapai US$ 311 miliar. Namun di pasar ekspor, pangsa pasar Indonesia kurang dari 2 persen. Begitu juga dengan industri kosmetik halal yang potensinya mencapai US$ 76 miliar, pangsa pasar Indonesia masih kurang dari 1 persen. “Karena itu, kolaborasi sangat penting untuk terus ditingkatkan guna menggenjot ekspor produk-produk halal, dan juga penggunaannya di dalam negeri harus terus didorong,” kata Frida.

Topik:

Erick Thohir Menteri BUMN Industri halal